Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui inisiatif lingkungan untuk memberikan layanan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemberantasan penyakit. Semua upaya langsung dan tidak langsung untuk menghentikan penyakit (preventif), mempromosikan kesehatan yang lebih baik (promotif), mengobati penyakit (kuratif), dan mendorong pemulihan (rehabilitatif) dianggap sebagai inisiatif kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan masyarakat memuat ilmu pencegahan dan promotive untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit agar masyarakat tidak sakit, karena sakit membuat seseorang dan keluarga tidak nyaman menjalani proses kehidupannya.
Berdasarkan perspektif CDC (Centers for Disease Control and Prevention) terdapat enam fungsi Kesehatan Masyarakat dalam upaya mendukung HSS global (penguatan sistem kesehatan) yaitu:Â
1. Memastikan ketersediaan informasi strategis Epidemiologis
2. Memperkuat institusi kesehatan publik dan infrastruktur utama
3. Membangun jaringan laboratorium kesehatan masyarakat yang kuat
4. Membangun tenaga kerja yang terampil
5. Menerapkan program kesehatan masyarakat, danÂ
6. Mendukung riset operasional / terapan kritis
Dalam memberikan edukasi, penyuluh akan menggunakan komunikasi dalam memberikan informasi baik itu preventif ataupun promotif. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam implementasi pelayanan publik. Proses Penyampaian pesan dari tenaga kesehatan, sebagai komunikator, kepada pasien atau masyarakat menjadi tujuan dalam mensukseskan promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan kesejahteraan Kesehatan.Â
Salah satu komunikasi yang digunakan penyuluh kesehatan adalah Komunikasi Terapeutik. Penerapan Komunikasi terapeutik akan efektif apabila memperhatikan pengetahuan, sikap, dan cara yang digunakan oleh tenaga kesehatan, kader atau penyuluh kesehatan sangat besar pengaruhnya terhadap usaha mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Komunikasi terapeutik merupakan teknik verbal dan non verbal yang digunakan tenaga kesehatan untuk memfokuskan pada kebutuhan masyarakat. Dalam proses komunikasi ini terdapat dua perspektif, yaitu perspektif psikologis dan perspektif mekanis. Perspektif psikologis memperlihatkan bahwa komunikasi adalah aktivitas psikologi sosial yang melibatkan komunikator, komunikan, isi pesan, lambang, sifat hubungan, persepsi, proses decoding dan encoding. Perspektif mekanis memperlihatkan bahwa proses komunikasi adalah aktivitas mekanik yang dilakukan oleh komunikator, yang sangat bersifat situasional dan kontekstual.