Mohon tunggu...
Mandalika Naurah
Mandalika Naurah Mohon Tunggu... Lainnya - Hai

Mari berteman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Clickbait Kerap Tipu Masyarakat, Perangi dengan Literasi Media

22 Juni 2021   16:10 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:28 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://phintraco.com/

Aspek lain yang membuat begitu banyak informasi asal adalah karena rendahnya literasi media dan minat baca masyarakat. Media sosial pun ikut berpengaruh di dalamnya, terkadang dari judul yang fantastis, tema yang dirasa heboh dan mencengangkan, masyarakat terburu-buru ikut menyebarkan berita tersebut melalui media sosialnya. Seperti yang sedang marak terjadi, penyebaran melalui media sosial, atau melalui instagram. Padahal berita tersebut belum tentu benar.

Fenomena penggunaan clickbait akan terus ada dikarenakan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan perusahaan untuk mempertahankan medianya. Namun, apabila terus seperti itu, maka media Indonesia tidak akan bisa berkembang, begitu juga masyarakat, karena masyarakat hanya akan tertarik membaca berita melalui judul atau headline saja.

Maka dari itu, sebenarnya kunci dari menghindari diri tersesat di informasi yang tidak benar adalah literasi. Dimulai dari diri sendiri, bagaimana kita menyerap informasi dengan cerdas dan bijak, barulah sedikit demi sedikit mengajak orang lain agar lebih berhati-hati. Diperlukan juga cara berpikir secara kritis, melalui search engine kita bisa mencari informasi apa saja yang kita mau. Saat mendapat suatu informasi, ada baiknya untuk mengecek ulang di media lain, sekali kita menuliskan tema informasi yang kita inginkan di search engine, maka info yang muncul bisa ribuan, dan disitulah tugas kita menyeleksi.

Bijak dalam menggunakan media sosial juga diperlukan. Walaupun tidak ikut dalam membuat informasi salah tersebut, menyebarkannya saja sudah termasuk tindakan yang tidak tepat. Dengan kita menyebarkan informasi tidak benar, maka kita turut serta dalam memanipulasi orang lain, sehingga semakin banyak korban dari media jahat ini. Informasi yang kita sebar harus bisa kita pertanggungjawabkan pula.

Saya sendiri berharap bahwa kebijakan Dewan Pers bisa lebih ketat lagi, memberi sanksi yang tegas terhadap media nakal yang terus membodohi masyarakat. Kekuatan netizen sebenarnya sudah cukup kuat, ketika dirasa ada info yang tidak pantas, netizen lebih berani untuk mengkritik dan me-mention media tersebut. Sepertinya media lebih takut hujatan netizen karena setiap ada mereka ramai diperbincangkan, media akan mengambil tindakan seperti meng-take down berita tersebut atau mengganti judulnya.

Semoga saja semuanya bisa lebih berkembang, literasi media masyarakat berkembang, kualitas media Indonesia juga berkembang. (mnd).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun