Mohon tunggu...
Manda Gloria
Manda Gloria Mohon Tunggu... Petani - "Setiap kebaikan perlu diabadikan"

"Menulislah! Untuk perubahan."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Muslim dalam Menghadapi Wabah

8 Agustus 2021   07:24 Diperbarui: 8 Agustus 2021   07:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa syukur dan sabar akan melahirkan banyak kebaikan dan keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. Ini akan menjadi salah satu faktor kunci menghadapi dan melalui musibah wabah ini. Dengan itu musibah akan berubah menjadi kebaikan dan berbuah kebaikan.

Bagi kaum muslim yang diuji sakit Covid-19 akan menjadi penggugur dosa. Apabila diberi kesembuhan menjadi peluang untuk memperbaiki diri. 

Namun apabila harus meninggalkan dunia ini pun pahala syahid akan menanti. Sedangkan bagi yang tidak positif pun menjadi ladang pahala baik dengan do'a yang tak pernah putus maupun uluran tangan yang meringankan beban saudaranya. 

Berbagai kebaikan ini hanya diberikan kepada kaum muslim yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Maka selama hayat masih dikandung badan tidak ada salahnya untuk terus memperbaiki diri, memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan amal kebaikan, bukan berpangku tangan.

Ikhtiyar terbaik untuk mengatasi mengatasi pandemi Covid-19 harus dilakukan oleh semua pihak; baik individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah/negara. 

Semua upaya untuk mencegah infeksi dan penularan menurut ilmu kesehatan harus dilakukan. Hal itu sebagai pengamalan dari sabda Rasul saw., "Jauhilah penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari kejaran singa).“ (HR Ahmad)

Rasul saw. pun bersabda, “Janganlah kalian mencampurkan yang sakit dengan yang sehat).“ (HR al-Bukhari).

Hendaknya Prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun/desinfektan) atau bahkan 5 M terus dilakukan. Sesuai data, itu berpengaruh banyak untuk mencegah infeksi dan penularan. 

Sebagai bagian dari masyarakat, ikhtiar yang bisa kita lakukan adalah taat prokes, saling menasihati dan mengingatkan harus terus dilakukan. Termasuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memudahkan urusan kehidupan di antara komunitas atau masyarakat. Mengingat banyak pula hadis yang memerintahkan melakukan itu.

Sedangkan peran pemerintah ialah bertanggung jawab atas segala urusan rakyatnya, termasuk saat rakyat ditimpa musibah seperti saat ini. Rasul saw. bersabda,

"Amir (pemimpin) masyarakat adalah pengurus mereka dan dia bertanggung jawab atas (urusan) rakyatnya." (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun