Mohon tunggu...
Manda Aufa
Manda Aufa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi di Universitas Airlangga

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cuci Darah pada Anak: Apa Penyebab Tingginya Angka Kasus Ini

24 September 2024   21:00 Diperbarui: 24 September 2024   21:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ginjal kronis dapat ditangani dengan melakukan dengan pengenalan dini dan penanganan lebih awal, tetapi ginjal kronis tidak akan diobati dan cenderung memburuk kemudian menjadi gagal ginjal tahap akhir. Lalu, diobati sementara dengan hemodialisis/cuci darah  sambil menunggu transplantasi ginjal. Mencegah kerusakan ginjal dapat dimulai dari memenuhi kebutuhan cairan atau tetap terhidrasi, membatasi gula, membatasi garam, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan yang ideal. 

 Kesadaran masyarakat, terutama di kalangan orang tua, diperlukan demi menurunkan angka anak-anak yang membutuhkan cuci darah dan menderita penyakit ginjal kronis dan diabetes. Orang tua perlu menyadari bahaya dari gaya hidup tidak sehat yang dapat dicontoh oleh anak-anak. Dengan menerapkan pola hidup sehat di keluarga. Dengan demikian, kesadaran ini akan membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan mencegah munculnya masalah kesehatan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun