Setelah melanggar larangan Allah, Adam (AS) dan Hawwa merasa penyesalan yang mendalam. Mereka memohon ampunan kepada Allah, dan Allah, Yang Maha Pengampun, mengampuni mereka. Kisah ini mengajarkan pentingnya taubat dan kesungguhan dalam memohon ampunan Allah.
> Al-Qur'an (Surah Al-Baqarah, 2:37):
> "Maka keduanya memakan dari pohon itu, lalu terbuka bagi keduanya auratnya, dan mereka mulai menutupinya dengan daun-daun surga. Demikianlah keduanya merasakan kerinduan. Kemudian Adam lupa, dan dia tidak menemui kesulitan lagi. Lalu Tuhan yang maha pengampun dan penyayang mengutus wahyu kepada Adam."
5. Pengusiran dari Surga:
Meskipun Allah mengampuni mereka, Adam (AS) dan Hawwa diusir dari Surga sebagai konsekuensi dari perbuatan tersebut. Mereka diutus ke bumi sebagai tempat ujian dan kehidupan dunia.
> Al-Qur'an (Surah Al-Baqarah, 2:38-39):
> "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya; lalu Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. Kami berfirman: 'Turunlah kamu semua dari surga, kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran dan tidak (pula) mereka bersedih hati.'"
6. Kehidupan di Bumi:
Adam (AS) dan Hawwa kemudian memulai kehidupan mereka di bumi. Mereka menjadi orangtua bagi manusia pertama di dunia ini dan mewariskan keturunannya dengan tuntunan kebenaran dan petunjuk dari Allah.
7. Warisan Ilmu dan Kebijaksanaan:
Adam (AS) dianugerahi ilmu dan kebijaksanaan oleh Allah. Dia diajarkan nama-nama segala sesuatu dan diberikan pengetahuan yang menjadi dasar bagi kehidupan manusia. Adam (AS) juga menjadi nabi yang mengajarkan tauhid (keyakinan pada keesaan Allah) kepada keturunannya.
Kesimpulan:
Kisah Nabi Adam (AS) adalah kisah yang sarat dengan hikmah dan pelajaran moral. Ini bukan hanya kisah penciptaan manusia pertama, tetapi juga kisah tentang ujian, penyesalan, dan pengampunan Allah. Nabi