Jika remaja terbuka pada orang tuanya, apa manfaatnya untuk kedua belah pihak? Banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh kedua belah pihak ketika remaja terbuka kepada orang tuanya. Bagi anak, kesehatan mental dan emosionalnya jadi lebih baik, anak yang terbuka kepada orang tuanya cenderung memiliki stres yang lebih rendah dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Bagi orang tua, dapat memahami lebih dalam tentang sang anak, keterbukaan anak memungkinkan orang tua memahami anak mereka dengan lebih baik, mengetahui kebutuhan, harapan, dan ketakutan mereka. Manfaatnya bagi kedua belah pihak ialah hubungan anak dan orang tua menjadi lebih dekat, keterbukaan dan komunikasi membangun jembatan yang kuat antara anak dan orang tua.
Sumber : https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-family-scene-illustration_18301080.htm#from_view=detail_serie
Keterbukaan dan komunikasi yang baik antara remaja dan orang tua bagaikan jembatan penyebrang menuju hubungan yang harmonis dan perkembangan optimal. Remaja butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan didengar, mereka berhak atas dialog yang tulus, bukan sekadar garis besar pengawasan. Menumbuhkan keterbukaan ini memang tak mudah. Ada kalanya orang tua merasa tak perlu mendengarkan, mungkin karena yakin "sudah tahu" atau perbedaan pengalaman. Namun, ingatlah, komunikasi adalah bahasa kasih sayang. Berbagi cerita dan mendengarkan adalah bentuk kepercayaan dan kepedulian. Dan ketika remaja terbuka, manfaatnya berlipat ganda. Kesehatan mental dan emosional mereka terjaga, kepercayaan diri meningkat, dan hubungan dengan orang tua pun kian erat. Bagi orang tua, keterbukaan anak membuka jendela ke dunia mereka, memungkinkan mereka memahami dan mendukung anak dengan lebih baik. Jadi, mulailah dari sekarang. Dengarkan dengan sungguh-sungguh, hindari kritik, dan berikan ruang untuk tumbuh. Jembatan komunikasi yang kokoh akan terbangun, dan kebersamaan keluarga pun semakin indah.
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya