Mohon tunggu...
Yulia Manda Anggraini
Yulia Manda Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Akuntansi UPJ 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi adalah Kunci

19 Desember 2023   17:21 Diperbarui: 19 Desember 2023   17:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-family-scene-illustration_18301080.htm#from_view=detail_serie

"Keterbukaan adalah jembatan yang menghubungkan hati ke hati, menciptakan ruang untuk saling mengerti tanpa syarat" ---Ilham Jaya Kesuma.

Pernahkah kamu merasa tidak nyaman untuk terbuka kepada orang tuamu? Atau kamu merasa tidak nyaman untuk bercerita kepada orang tuamu?. Ternyata, tak hanya aku yang merasakannya, temanku juga ada yang merasakan hal yang sama, atau kamu juga merasakannya? Karena hal tersebut, kamu jadi melampiaskannya ke pihak lain untuk bercerita dan mengeluarkan keluh kesahmu. Karena kamu merasa pihak lain akan lebih mengerti perasaanmu dibandingkan dengan orang tuamu.

Saat kamu ingin mulai terbuka dengan bercerita kepada orang tuamu, mereka memberikan respon yang tidak sesuai dengan ekspektasimu dan mengakibatkan kamu mengurungkan niat untuk menceritakan hal-hal yang terjadi dalam keseharianmu. Hal itu pun pernah aku alami, tidak hanya satu kali, banyak sekali cerita yang ingin aku bagikan kepada orang tuaku. Namun, saat aku selesai bercerita respon orang tuaku tidak sesuai dengan ekspektasiku. Ya, mereka memang mendengarkan ceritaku. Tetapi mereka tidak merespon ceritaku. Sehingga hal tersebut membuatku berpikir, "Apakah seharusnya aku tidak bercerita ya?". Semenjak kejadian itu terjadi, aku menjadi mencari pelampiasan kepada pihak lain untuk menceritakan hal-hal yang terjadi dalam keseharianku. Tentu saja, respon mereka sesuai seperti apa yang aku inginkan. Lalu, aku jadi menceritakan seluruhnya kepada pihak lain.

Seorang anak memiliki kebutuhan untuk bercerita dan didengar oleh orang tua karena hal tersebut penting akan perkembahannya. Bukan hanya nasihat orang tua yang harus didengar oleh anak, tetapi anak pun perlu didengar oleh orang tua. "Anak mempunyai peranan khusus dalam sebuah keluarga, bukan berarti tidak berguna dan hanya bisa meminta. Mereka mempunyai sebuah privilege untuk mendapatkan sesuatu yang sudah seharusnya pantas untuk didapatkan." (Widyastuty, 2021). Salah satunya ialah hak untuk didengar. Yang tepikirkan ketika kita mendengarkan kata mendengar memang seperti suatu hal yang mudah. Namun nyatanya sebaliknya, mendengar merupakan suatu hal yang kompleks dan bukan hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga memahaminya.

Perilaku orang tua kepada anak juga sangat berpengaruh dengan keterbukaan anak---terutama remaja---kepada orang tua.

Sering kali orang tua hanya memperhatikan garis besar apa yang dilakukan remaja dan mengabaikan bagian-bagian penting. Misalnya saat remaja begadang tidak keluar kamar, saat orang tua meminta penjelasan apa yang sedang dilakukannya. Orang tua merasa apa yang dilakukan tidak ada manfaatnya dan mengabaikan penjelasan. Hal ini membuat anak tidak lagi ingin berbicara, karena merasa percuma.Mengabaikan apa yang dibicarakan remaja, sama halnya dengan tidak menghargai dan percaya pada apa yang dilakukan remaja. Obrolan seringan apapun akan sangat berharga bagi remaja jika didengarkan dan diberikan masukan atau timbal balik dari apa yang dibicarakan. Ia adalah cerminan bagaimana cara kita berbicara dengan orang lain. Karena ia akan melakukan apa yang kita lakukan saat berbicara dengan orang lain. (Latifatul Chasanah S Psi, 2023, Kumparan.com)

Jadi, komunikasi orang tua dengan remaja sangatlah penting untuk membangun sikap keterbukaan remaja dengan orang tua.

Ada beberapa alasan mengapa orang tua enggan dalam mendengarkan anaknya. Seperti yang dikutip dalam Pshychology Today dalam artikel yang berjudul "Why Parents Don't Listen" menjelaskan bahwa "Orang tua merasa tidak perlu mendengarkan anak-anak mereka. Orang tua mungkin merasa bahwa mereka sudah tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Oleh karena itu, mereka tidak merasa perlu untuk mendengarkan pendapat anak-anak mereka." (Dr. Laura Markham, 2019). Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa salah satu alasan mengapa ada orang tua yang enggan mendengarkan anaknya karena mereka merasa bahwa mereka sudah tau apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua mungkin merasa bahwa mereka memiliki lebih banyak pengalaman disbandingkan dengan anak-anaknya, sehingga mereka merasa tidak perlu untuk mendengarkan pendapat anak-anaknya. Padahal justru mendengarkan keluh kesah anak dan membagikan pengalamannya sebagai bentuk solusi membuat orang tua menjadi berarti di mata anaknya.

Komunikasi merupakan hal penting dalam perkembagan anak dan juga merupakan tanda kasih sayang. Komunikasi dan bercerita merupakan cara kita untuk mengekspresikan perasaan kita. Ketika kita berbagi cerita kepada seseorang, kita menunjukkan bahwa kita percaya dan kita menghargai mereka. Berkomunikasi dengan sesorang juga menunjukkan bahwa kita peduli dengan mereka. Seperti halnya dengan berkomunikasi dan bercerita kepada orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun