Mohon tunggu...
Manda
Manda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo mampir yukk!!!

Perempuan 19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus

3 November 2023   21:20 Diperbarui: 3 November 2023   21:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Tingkat pengetahuan pasien tentang diabetes melitus sangat penting dalam manajemen penyakit ini. Pengetahuan yang cukup dapat membantu pasien mengelola gula darah mereka, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang pengetahuan dasar tentang diabetes, diet, olahraga, pengelolaan obat, dan pemahaman tentang komplikasi.Upaya-upaya harus difokuskan pada meningkatkan pengetahuan pasien tentang manajemen diabetes, termasuk pentingnya diet yang  sehat, olahraga teratur, dan pemantauan gula darah yang tepat. Dengan pengetahuan yang lebih baik, pasien dapat mengambil langkah-langkah yang lebih baik untuk mengendalikan penyakit ini dan mencegah komplikasi yang serius.

Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Diabetes melitus merupakan penyakit yang hanya bisa dikontrol dan tidak bisa disembuhkan. Seorang penderita diabetes melitus harus memiliki kesadaran diri yang baik untuk menjaga kondisi kadar gula darahnya. Penderita diabetes melitus harus memiliki dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat yang baik. Kader kesehatan desa merupakan salah satu pihak yang bisa menjadi support system untuk menjaga kondisi penderita diabetes melitus tidak memburuk. Kader kesehatan desa harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat memberikan edukasi tentang diabetes melitus kepada masyarakat.

Diabetes melitus tipe 1 dan 2

Tingkat pengetahuan seorang pasien tentang diabetes melitus dapat bervariasi, tergantung pada seberapa banyak informasi yang telah mereka pelajari dan pahami tentang kondisi tersebut. Pada kenyataanya masyarakat belum mengetahui tentang penyakit diabetes millitus, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pengetahuan dan minimnya akses informasi kesehatan mengenai diabetes millitus, sehingga menyebabkan angka kejadian diabetes meningkat dari tahun ketahun. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang memengaruhi cara tubuh mengatur gula darah. 

Diabetes melitus tipe 1 terjadi pada anak usia 5--6 tahun dan usia 11 tahun hal ini juga berkaitan dengan faktor genetic, Sedangkan Diabetes melitus tipe 2  muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh.

Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada masa anak-anak atau remaja dan melibatkan kekurangan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 biasanya terkait dengan resistensi insulin dan biasanya terjadi pada orang dewasa. Diperoleh data dimana dikatakan negara-negara di Asia berkontribusi pada lebih dari 60% dari populasi diabetes dunia hasil yang diperoleh  Kesehatan Dasar   (RISKEDAS)   di Indonesia menunjukkan prevalensi penduduk yang berumur 15 tahun dengan diabetes mellitus pada tahun 2013 adalah sebesar 6,9% dengan perkiraan jumlah kasus sebanyak 12.191.564 juta (World Health Organization, 2014).

Pencegahan DM

Diabetes Melitus dapat dicegah sedari dini dengan memperhatikan nutrisi dalam pola makan dengan membatasi jumlah asupan gula, serta aktivitas fisik seperti olahraga dengan durasi minimal 150 menit/minggu. untuk kelompok beresiko yang dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang pola hidup sehat melalui program penurunan berat badan untuk mencapai berat badan ideal, latihan jasmani, dan hentikan kebiasaan merokok maupun intervensi farmakologis.

Penyakit DM ini dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya.

Beberapa hal yang perlu kita terapkan untuk memulai hidup sehat tanpa DM (Ns. Yunita Adiyatma, S. Kep. 2023)

Menjaga berat badan ideal.

Menerapkan pola makan sehat.

Menjaga porsi makan.

Rutin olahraga.

Berhenti merokok.

Banyak minum air putih.

Kelola Stres.

Menjaga Porsi Makan.

Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Faktor tingkat pengetahuan

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan pasien tentang diabetes melitus meliputi :

Pendidikan : Pasien dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diabetes dan cara mengelolanya karena mereka lebih mungkin memiliki akses ke sumber daya pendidikan dan literatur medis.

Keluarga : Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga pasien, mereka mungkin memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi karena mereka telah terpapar dengan informasi mengenai diabetes sejak awal.

Akses ke Sumber Informasi : Pasien yang memiliki akses yang baik ke sumber informasi medis, seperti internet, buku, dan sumber daya medis lainnya, dapat lebih mudah mencari informasi tentang diabetes dan cara mengelolanya.

Pendidikan dari Tim Perawatan : Tingkat pengetahuan pasien juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana tim perawatan kesehatan mereka memberikan edukasi dan panduan tentang diabetes. Ini bisa termasuk dokter, perawat, dietitian, dan pendidik diabetes.

Kesadaran Diri : Tingkat pengetahuan pasien juga tergantung pada sejauh mana pasien tertarik untuk memahami kondisinya sendiri dan berkomitmen untuk mempelajari lebih lanjut.

Dukungan Sosial: Pasien yang memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarga atau teman-teman mereka dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik karena mereka mungkin mendapatkan dukungan dalam pengelolaan diabetes.

Tingkat pengetahuan pasien Diabetes Melitus

Tingkat pengetahuan pasien bisa berubah seiring waktu, terutama jika mereka secara aktif mencari informasi, berpartisipasi dalam kelompok dukungan atau bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan mereka. Edukasi terus-menerus dan pemahaman yang baik tentang diabetes adalah kunci untuk mengelola kondisi ini dengan baik dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Menurut ADA (American Diabetes Association), Pasien diabetes perlu memiliki pengetahuan tentang  konsep  dasar diabetes, termasuk pengaruh makanan, aktivitas fisik, obat-obatan, dan pengukuran gula darah terhadap kontrol diabetes. Pasien juga harus memahami tanda-tanda hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) serta tindakan yang harus mereka ambil ketika mengalami kondisi tersebut.

Rendahnya tingkat pengetahuan pasien ini disebabkan oleh kurangnya pasien memperoleh informasi tentang DM tipe 2. Dimana hal ini dipengaruhi oleh Pendidikan dan pekerjaan pasien. Hasil masih ditemukan pasien yang memiliki Pendidikan rendah (berpendidikan SMP), Sehingga rendahnya Pendidikan pasien mempengaruhi dalam memperoleh informasi tentang perawat DM. Selain itu juga factor pasien bekerja juga dapat mempengaruhi pasien dalam memperoleh informasi tentang penyakit DM karena kesibukan pasien dalam bekerja sehingga untuk mencari informasi tentang DM dan akan berdampak terhadap pengetahuan pasien. Responden yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit DM, Banyak diantaranya penderita diabetes melitus yang masih menjalani gaya hidup tidak sehat. Penyebabnya karena pola makan dan aktivitas fisik, mengkonsumsi karbohidrat tinggi juga menjadi salah satu factor resiko DM. Faktor social yang berpengaruh terhadap konsumsi pangan adalah tingkat pendapatan, pengeluaran pangan, Pendidikan dan pengetahuan.

Berdasarkan hasil penelitian di poli penyakit dalam RS Tk. III Dr. Reksodiwiryo padang didapatkan Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan rata -- rata tingkat pengetahuan pasien terlihat dari hasil frekuensi pengetahuan pasien yaitu 85% pasien masih memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang DM tipe 2. Rata -- rata tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan, Dilihat dari hasil analisis kuesioner yaitu 60% pasien tidak tahu tentang penyebab penyakit diabetes melitus. Sebesar 55% pasien tidak tahu tentang komplikasi akut dari diabetes melitus. Sebesar 60% pasien tidak tahu tentang akibat jika pasien tidak tahu tentang perawat DM. Sebesar 55% pasien tidak tahu tentang Langkah dalam proses edukasi. Sebesar 70% pasien tidak tahu tentang dasar penting untuk perubahan perilaku seseorang penderita DM. Sebesar 60% pasien tidak tahu tentang asal karbohidrat yang baik untuk penderita DM. Sebesar 65% pasien tidak tahu tentang komposisi makanan yang boleh dikonsumsi dan waktu Latihan bagi penderita DM. (Putri Dafriani, Ratna Indah Sari Dewi, 2019)

DAFTAR PUSTAKA

Putri  Dafriani,   Ratna  Indah  Sari   Dewi, (2019)   Tingkat  Pengetahuan  Pasien  Diabetes

Melitus. Program studi S1 Keperawatan, Stikes Syedza Saintika

Alfiani   Nurul,  Rita   yulifa,  Ani   Sutrianinsih. (2017).  Hubungan  Pengetahuan Diabetes

Melitus Dengan Gaya Hidup Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Tingkat I

Waode Azfari  Azis,   Laode   Yusman  Muriman, Sri   Rahayu  Burhan  (2020).  Hubungan

Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Gaya Hidup Pada Penderita Diabetes Melitus Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Dayanu Ikhsanuddin.

IDF, (2015). International Diabetes Federation Diabetes Atlas 7th edition

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018).  Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan kementrian RI tahun 2018. Jakarta

IDF,(2017). International Diabetes Federation Diabetes Atlas 5th edition

EL Azayiembayumi. (2016). Pengetahuan, sikap    dan praktik  pasien  diabetes  (tipe  II)

mengenai modifikasi  gaya  hidup di  Rumah  Sakit  Universitas  Qena di Jakarta Mesir Hulu.www.iiste.org ISSN   2422- 8419 Jurnal Peer-review International Vol

WHO,(2014).global reporton noncommunicable disease 2014 worth heal

Ns.  Yunita  Adiyatma, S. Kep. (2023).   cara- mencegah- diabetes- yang- bisa- dilakukan-

mulai-hari-ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun