Kepada Yth Bapak/Ibu Pakar Fengshui
di Indonesia
Bersama ini saya mohon agar Bapak/Ibu sudi meluangkan waktu dan ilmunya yang sangat berharga itu untuk ikut memikirkan jalan keluar bagi negara ini yang dirundung kemelut tiada habis-habisnya. Segala cara upaya telah dijalankan bangsa ini untuk mengatasi kemelut ini, tetapi sejauh ini ternyata belum ada sedikitpun tanda-tanda keberhasilannya. Maka tidaklah ada salahnya jika Bapak/Ibu bisa ikut memberikan saran solusinya, barangkali melalui Bapak/Ibulah pertolongan Tuhan bisa diturunkan.
Selentingan terdengar kabar bahwa fengshui negara ini ternyata kurang baik, karena negara ini terletak di antara dua benua dan dua samudra. Ibarat rumah yang berada di persimpangan jalan, chi-nya terlalu keras, sehingga manusia kesulitan untuk hidup, sedangkan para makhluk gaib yang jahat malah kesenengan, akibatnya banyak manusia yang kesetanan. Di antara dua benua dan dua samudra ternyata bukanlah suatu keuntungan seperti yang didengung-dengungkan selama ini. Mohon saran dari Bapak/Ibu para pakar fengshui untuk memberikan solusinya agar keuntungan yang ternyata kelemahan ini bisa menjadi keuntungan lagi.
Apakah semua ini ada hubungannya dengan gundulnya pepohonan di Kalimantan, di Papua, di Sulawesi, di Sumatera, di Jawa, dan di pulau-pulau lainnya, sehingga angin jadi bertiup terlalu kencang tanpa penghambat. Juga air jadi tidak mengalir lagi dengan baik. Sehingga siklus angin air di negara ini menjadi kacau, dan akibatnya menjadikan kacau siklus-siklus lainnya, termasuk siklus kehidupan bangsa ini? Mohon Bapak/Ibu bisa memberikan analisanya dan solusi untuk mengatasi semua ini. Agar negara ini bisa sehat kembali gemah ripah loh jinawi aman adil makmur sentosa rukun damai semuanya.
Mohon agar Bapak/Ibu sudi mengabulkan permohonan saya ini biarpun saya bukan siapa-siapa, bukan pejabat ataupun wakil rakyat, bahkan wakil ketua RT-pun bukan. Tetapi untunglah jelek-jelek begini saya seorang kompasianer sehingga bisa menuliskan permohonan ini di kompasiana tercinta ini. Demikian surat permohonan saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Mohon maaf jika ada salah kata.
Hormat saya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H