Mohon tunggu...
Mardianto Manan
Mardianto Manan Mohon Tunggu... Mengamati Kota Dan Daerah -

peduli kota dan wilayah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Strategi Jitu Merawat Ruang Publik

30 September 2015   16:23 Diperbarui: 30 September 2015   16:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah wajar dalam penataan ruang perlu diperhatikan struktur dari ruang tersebut, sesama elemen ruang saling mendukung, karena antara satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan begitu saja, itulah ekosistem lingkungan dalam satu ruang.

            Berbicara tentang taman kota atau ruang publik kota, maka kita akan dihadapkan pada posisi ketenangan serta adanya unsur penghijauan, namun yang ada sekarang terkesan hanyalah kota kota yang gersang dan angkuh terhadap warganya sendiri, kalaupu ada penghijauan  sekarang, sangat terkesan hanyalah untuk keindahan kota saja tanpa memperhatikan bahwa pohon tersebut untuk resapan, kenyaman, apalagi beberapa aspek pokok yang dikemukakan Linch di atas.

Bahkan ada yang memplesetkan  bahwa perolehan Adipura bagi kota kota kita, adalah adi yang berpura-pura, pura bersolek dan dan pura pura berhias, untuk mempercantik diri sehingga dapat pujian serta dapat juara kota terbersih, kalau perlu maaf dibayar, begitulah fenomena yang ditangkap masyarakat selama ini.

            Kehadiran tanaman dan ruang terbuka peblik dalam bentuk perencanaan kota komprehensif amatlah penting. Tanaman adalah bagian dari pembentuk rona lingkungan alam, disamping lingkungan sosial, maupun ligkungan buatan. Karena semua ini saling  berhubungan yang merupakan suatu sistem, jika bagian dari sistem ini terpotong atau diabaikan, maka akibatnya sistem ini tidak akan berjalan sebagaiman mestinya.

 

Beberapa Solusi

            Langkah-langkah yang di-harapkan  agar terciptanya taman-taman kota kiranya perlu kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah kota antara lain adalah sebagai berikut: Pertama, masyarakat bersedia memelihara keberadaan taman kota atau ruang trebuka publik dari berbagai macam gangguan, kalau perlu warga ikut serta menyediakan lahannya untuk ruang terbuka publik atau RTH kota, caranya menyumbangkan lahannya untuk penghijauan kota, misalnya membongkar pagar atau mengkombinasikan antara pagar yang ada dengan vegetasi tanaman (pagar hidup). Bisa juga dengan menanam pohon, di masing-masing rumah minimal dua pohon untuk satu rumah.

            Keduanya, strategi untuk kebutuhan taman yang akan datang adalah pengaturan pemanfaatan lahan. Caranya: untuk pemukiman baru dengan cara memperketat izin yang dikeluarkan untuk pengembangan dalam membuat suatu lokasi permukinan baru. Kepada mereka hendaknya diwajibkan untuk membuat, merencanakan dan menyediakan lokasi untuk taman kota atau ruang terbuka publik, dengan standar seluas 1 (satu) meter untuk 1 (satu) orang.

Untuk permukiman yang kurang padat sehingga ada kemungkinan untuk membuat taman rekreasi, maka pemerintah bekerjasama dengan masyarakat setempat bekerjasama mencari alternatif yang kiranya mungkin untuk dihijaukan, baik itu lahan-lahan kosong yang tidak atau belum dimanfaatkan yang masih tersisa untuk ditanami satu atau dua pohon per rumah.

            Ketiga, untuk memfokuskan kegiatan dan pengadaan pertamanan, maka perlu kiranya pemerintah membuat suatu instansi dalam bentuk dinas pertamanan dan penghijauan kota tersendiri, khusus mengurus masalah pertamanan, sehingga program pertamanan betul-betul diperhatikan dengan sepenuhnya, karena instansi di Pekanbaru saat ini masih digabungkan antara Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru. Maka yang doniman anggarannya adalah tercurah pada kebersihan, sedangkan untuk ruang terbuka hijau atau ruang publik tersisihkan.

            Empat, taman sebaiknya diletakkan tengah tengah kelompok rumah penduduk, dengan model tata ruangnya, semua rumah di lokasi pertamanan tersebut, harus menghadapkan rumahnya ke taman atau ruang terbuka publik yang dibuat, sehingga dengan model keruangan ini dapat mencegah konversi taman dan mempermudah pemeiharaan taman. Karena semua rumah di sekitar taman tersebut akan merasa berkewajiban untuk menjaga keindahan dan kebersihan di depan  atau di lingkungan permukimannya masing masing.

Seandainya ada yang merusak, bahkan membuang sampah sembarangan pada lokasi peruntukan taman atau ruang publik tersebut, maka semua pemilik rumah akan melakukan pengawasan melekat, maka dengan begitu ruang terbuka hijau ataupun ruang ruang publik akan abadi, indah dan selalu terawat, karena ruang publik tersebut tentunya merupakan milik bersama dan semua warga menikmati keindahan ruang tersebut, maka jayalah ruang publik milik kita semua, dan tentunya hal diatas merupakan sebuah strategi jitu untuk mempertahan ruang publik  untuk semua, insya Allah. 

Mardianto Manan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun