Mohon tunggu...
Management Letter Usd
Management Letter Usd Mohon Tunggu... Mahasiswa - share your creativity

share your creativity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkit di Tengah Pandemi, Mengapa Tidak?

19 Mei 2021   19:34 Diperbarui: 19 Mei 2021   19:42 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 20 Mei, selalu diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Namun, tahukah kamu mengapa tanggal tersebut dipilih sebagai hari peringatan? Tanggal tersebut merupakan tanggal lahirnya salah satu organisasi pertama yang menyuarakan nasionalisme di Hindia Belanda, Boedi Oetomo. Organisasi ini didirikan pada tahun 1908 oleh Sutomo, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantara, dan Dr. Douwes Dekker. Organisasi ini bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Pada akhirnya, diputuskanlah adanya peringatan besar-besaran hari Kebangkitan Nasional berdasarkan lahirnya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Keputusan tersebut atas dasar persetujuan para anggota-anggota panitia dan anjuran Bung Karno. 

"Diadakan peringatan secara besar-besaran hari 20 Mei 1908 sebagai hari kebangunan nasional, hari lahirnya cita-cita kemerdekaan nusa dan bangsa, hari timbulnya tekad untuk bersatu wutuh, agar dapat menghadapi segala kesukaran bersama" (Dewantara, 1952). 

Kelahiran BO dipilih berdasarkan alasan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi modern pertama yang memulai penggalangan kesatuan nasional. https://tirto.id/sejarah-peringatan-hari-kebangkitan-nasional-20-mei-fyYa 

Menurut KBBI kata kebangkitan diambil dari kata dasarnya yaitu BANGKIT yang bermakna :

1. bangun (dari tidur, duduk) lalu berdiri: ia -- dari duduknya; ia -- berdiri sambil mempersilakan tamunya duduk

2. bangun (hidup) kembali: -- dari kubur

3. timbul atau terbit (tentang marah): -- amarahnya mendengar ejekan itu

4. kambuh (tentang penyakit): penyakitnya yang lama --

5. beterbangan ke udara (tentang debu dan sebagainya): debu pun -- ke udara

6. mulai memuai (tentang adonan): karena banyak raginya, adonan itu cepat --         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun