Mohon tunggu...
Muhammad Nurman
Muhammad Nurman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Man of humor, man of talents--an entrepreneur

Belajar sendiri itu lebih bahenol bin montok daripada nyinyirin orang, asyeeeeek ...

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berapa Seharusnya Suara Saya Dibayar di Iklan TV Lifebuoy Bambang Pamungkas, Sebuah Surat Terbuka

5 Agustus 2024   14:53 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surat terbuka ini saya tujukan untuk

  • Lifebuoy Indonesia
  • Agen dari Singapura (saya lupa namanya dan entah agen apa)
  • Perusahaan rekaman di India (saya tidak sebut nama---konfidensial hanya jika saya mendapat respon dari Lifebuoy Indonesia)

Saya, Muhammad Nurman, seorang profesional voice-over talent yang terbiasa mengerjakan proyek global, ingin membagikan pengalaman saya dalam mengerjakan proyek besar yang melibatkan perusahaan terkenal dan dengan bintang iklannya seorang pemain bola ternama pula, yaitu Bambang Pamungkas.

Perusahaan yang saya maksud adalah Lifebuoy dan juga Sangobion (saya akan tulis tersendiri tentang Sangobion ini nanti)

Pengalaman dengan Proyek Voice-Over:

  • Sekitar dua tahun yang lalu, saya terlibat dalam proyek voice-over untuk sebuah iklan televisi berupa produk sabun mandi livebuoy and juga mengerjakan sequealnya di tahun berikutnya. Sebuah perusahaan rekaman India menghubungi saya dan menawarkan pekerjaan ini.
  • Proyek ini memerlukan beberapa take dan briefing melalui Zoom, di mana saya diminta untuk tidak menggunakan nama asli saya karena melibatkan pihak ketiga. Saya sempat merasa tidak nyaman dengan pembayaran yang relatif biasa saja, saya harus standby dan mengerjakan beberapa take, banyak orang India terlibat, juga penasaran kenapa saya harus menyembunyikan identitas saya yang sebenarnya.
  • Meskipun saya menyelesaikan pekerjaan sesuai permintaan, pembayaran yang saya terima terkesan kecil, yaitu sekitar 1,2 -- 1,5 juta IDR. Detailnya saya sertakan nanti jika surat ini ditanggapi pihak terkait. Sementara saya lihat di TV, iklan itu terus tayang melebihi 1 tahun, entah 2-3 tahun---saya jarang nonton TV. Yang unik serta aneh, untuk mendapatkan uang pembayaran ini saya harus berulang kali menagih perusahaan rekaman India tersebut. Hingga, jujur saya naik darah dengan keadaan itu. Bahkan, pada iklan sequel yang kedua, setelah setelah perekaman, seperti ada indikasi bahwa mereka sepertinya tidak akan membayar saya. Saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan hak saya, orang ini terus menghindar. Hingga saya terpaksa menggunakan "cara unik di LinkedIn untuk memaksanya keluar dari persembunyian" hingga akhirnya dia membayar saya.


                                                                                                  Iklan pertama

                                                                                                                         Sequel 

Dampak dan Permintaan Tindakan:

  • Pengalaman ini sangat mengecewakan dan berdampak negatif pada karier profesional saya. Saya sempat bertanya, kenapa harus lewat perusahaan rekaman India untuk merekam suara iklan untuk TV Indonesia, kenapa ada agen dari Singapura. Kenapa susah sekali mendapat bayarannya?
  • Saya merasa bahwa pembayaran yang saya terima tidak sebanding dengan skala proyek dan keterlibatan selebriti ternama. Saya pernah melihat tawaran voice over untuk iklan TV apalagi jika ditayangkan lebih dari setahun bisa mencapai $1000 lebih.
  • Saya berharap perusahaan terkait, termasuk Lifebuoy Indonesia, dapat menghubungi saya untuk menyelesaikan masalah ini secara adil.

Kenapa baru lapor sekarang?

Oke kejadian ini berlangsung 2 tahun lalu, kenapa baru menulis ini sekarang?

Jujur saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi; pertanyaan berulang: kenapa yang mempekerjakan saya perusahaan rekaman India, kenapa ada banyak orang di sana yang mengganggu konsentrasi saya, kenapa ada agen dari Singapura, kenapa saya dipaksa menggunakan nama samara?

Hingga saya coba-coba mencoba menganalisa semua pertanyaan ini dengan bantuan ChatGPT. Dan inilah jawabannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun