bukan inginku menulis surat ini, bukan hatiku pula yang berkehendak
namun, rasalah yang memaksa untuk bertindak, tidak ada kesempatan darimu untukku,Â
 tidak ada inginmu yang sejalan denganku, tidak ada laraku yang kau pedulikan.
aku memang lelaki pengecut, aku tak berani ucapkan "aku sayang kamu" bukan hak ku pula bila diucapkan padamu.
ibarat istana kau adalah ratu yang dimiliki oleh sang raja dari kerajaan lain
dan, aku hanya prajurit yang senantiasa terluka berperang dalam gelapnya penantian.
sudah cukup lama nestapa ini mendorongku kedalam jurang penantian, aku ingin berdiri dan berjalan menggapai lentera yg terang
melupakan memang sulit, namun inilah semesta bila sedang bercanda.
selebihnya biarkan dirimu tertanam dalam pikirku bukan lagi dihati
sudah cukup hidupku dipenuhi tentangmu, dengan surat aneh ini bahwa aku mengerti dari sekian tahun lamanya,
keabadian rasa akan lenyap dengan adanya tindakanÂ
jikalau nanti kau sudah terikat dijari manismu, mungkin itu saatnya aku mulai berlari bukan lagi berjalan santai
karena terang tak selalu menemani jalan, aku akan ciptakan terangku sendiri
sinar terangmu sudah jelas ada padanya
aku hanya ingin hidup dengan semestinya
rasa yang bertahun-tahun masih sama, namun kini akan kucoba ubah sedikit demi sedikit,walaupun masih ada serpihan rautmu terselip
biarkan ini jadi caraku untuk mulai merayap dan berjalan sudah lama aku tersungkur oleh manismu
tidak ada yang tidak berguna didunia ini termasuk sepi dan penantian, biarkan dengan rasa yang kupunya saat ini menjadi ceritaku sendiri
tenang saja, aku pasti baik-baik saja. aku hanya ingin mengingatkan bahwa surat ini bukan surat permohonan
ini hanya perwakilan dari rasaku saja yang tak pernah terluapkan
biarkan ini jadi urusanku. engkau, berbahagialah dengannya
meski ucapan-ucapanmu tempo hari menyemangatkanku, itu akan ku simpan akan ku ingat untuk penyemangatku untuk meraih masa depan
bukan, bukan aku menginginkanmu hari ini. jangan tanya? sejak kapan aku menginginkanmu,sejak pertama kali melihat matamu
namun, na'as semua itu hanya angan ceritaku dimasalalu.
dalam hikmah penantian kini aku ambil kesimpulan
"bahwasannya yang dinanti tak kunjung datang"
aku sedang tidak menagis saat menulis surat ini, senang rasaku akhirnya luapan rasa ini meledak saat kutorehkan penaku diatas kertas.
untukmu jangan merasa terganggu dengan adanya surat ini. terserah, mau kau apakan surat aneh ini
lebih jelasnya tidak ada sedikitpun niatan untuk merusak hubunganmu dengannya
cukup dengan melihatmu dengannya, aku bahagia. meskipun itu hanya kebohongan klasik
lebih pantas memang engkau dengannya dibanding denganku manusia yang penuh angan.
dan, tarian penaku akan menjadi saksi cerita kasih tak sampaiku
sekali lagi, aku pasti baik-baik saja.
jangan menoleh saat melihatku, jangan sapa jika berpapasan denganku.
bukannya aku jahat tapi tidak ada jalan yang baik jika itu semua dilakukan
keputusanku untuk bercerita melalui surat ini kepadamu
aku tahu bahwa hadirku hanya membawa dilema bagimu.
aku memang bukan manusia yang baik tapi setidaknya aku bukan manusia yang bertingkahlaku kasar
mungkin, jika aku bertingkah kasar padamu pasti isi surat ini penuh dengan kata-kata yang menyakitkan
tapi, itu bukan aku. aku hanya manusia perasa
dan, ketika katakutan selalu menyelimutiku
ketakutan kehilangamu
ketakutan akan hadirmu tiada lagi
ketakutan tidak bisa memilikimu
ketakutan akan tentangmu hanya membawaku pada nestapa gila. kucoret semua ketakutanku
karena semua ketakutanku memang tidak akan pernah aku alami
kini penantian hanyalah penantian bahwa kehendak-Nya lah yang aku jalani sekarang
aku tidak akan berterima kasih padamu,aku akan berterima kasih pada semesta
karena hadirmu hanya untuk di ceritakan pada sejarah cintaku nanti
tidak dapat dipungkiri bahwa pertemuan pun harus menemui perpisahan
satu hal untuk kita,
kita akan tetap pada pijakan yang sama di atas bumi yang sama
tetapi, tidak dengan impian yang sama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H