tatap matamu memancarkan kilau untuk pendongeng malam
wajahmu seolah mengajak tetap disini
ditempat gila rasa
cinta tak harus digenggam
rasakan, nikmati, dan resapi hembusan hati
tertoleh pada ruang imajinasi
matamu berbingkai diantara dinding putih
beraromakan bunga daffodile
dadaku sesak kala mengingatmu
pikirku semeraut kala melihat parasmu
setangkai kebetulan, jikalau bukan saat ini
mungkin? kelak kita dipertemukan untuk menjalin yang terikat
aku tak pandai menunjukan rasa
tetapi aku mudah menaruh rasa
merangkul senja dan menyambut fajar sudah cukup
mewakili rasaku padamu
maka nikmatilah sajian diatas meja penuh rasa
bertekuk lutut untuk memohon
mengangkat kedua telapak tangan untuk meminta
lantunan batin dikumandangkan
mari isi semesta ini denganku berdiskusi rasa
bogor, 21 april 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H