Mohon tunggu...
Andrian Mamuns
Andrian Mamuns Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asikin aja

Jalan santai makan enak tidur nyenyak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Belati Mengoyak Suara Hati

10 April 2018   23:17 Diperbarui: 10 April 2018   23:39 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di atas tiang bergemalut

dalam kesedihan, 

suara tangis tanda akhir perjuangan

sang prajurit

akar-akar penantian dicabut paksa

bunga-bunga dipetik tanpa belaskasih

tidak ada lagi sajak yang mendayu-dayu

tamparan senandung dirundung pilu

hati dihajar babak belur

kandas terhempas raga yang telanjang

kosong dalam kebodohan

waktu habis dilalap tahun

rindu digrogoti angin malam

kicau burung disekap materi dunia

pucuk teh tak lagi pekat

hamparan kemunafikan

terpampang jelas dimatamu yang mungil

kuingin tusukan belati dihatimu,

imbang rasanya.

jelasku, kau begitu naif 

selaras ucapanmu tadi malam

maaf, jika do'aku begitu tak pantas

diaminkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun