Mohon tunggu...
Mamun Ahmad
Mamun Ahmad Mohon Tunggu... Human Resources - Peselancar Ilmu

Cinta Perdamaian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berdakwah dan Pertolongan Allah SWT

7 Februari 2021   08:25 Diperbarui: 7 Februari 2021   14:13 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Do'a ini setahuku adalah doa yang telah dipanjatkan nabi Allah Musa a.s. dan secara monumental diabadikan dalam Al-Qur'an (Qs.28:24).

Ketika seorang perempuan Bangsawan Eropa bertanya kepada Huzur Ar-robi' ra,  dalam sebuah pertemuan di Jerman; ....diantara do'a-do'a keseharian [;wazifah]  yang biasa huzur baca, yang manakah itu?

Hazrat Khalifatul Masih IV, r.a. lalu membacakan do'a diatas; "Robbi innii limma anzalta ilayya min khairin faqiir."  

Ketika itu Huzur juga mengupas falsafahnya yang dalam dihadapan audiencen semuanya.

Kembali ke perjalanan pulang bertabligh;

Sambil terus berjalan, langkah langkah kami diiringi menghafal do'a. Dalam hati terus bermunajat; Wahai Allah pencipta kami! kami sampai disini adalah karena mematuhi perintah-Mu untuk bertabligh, oleh karena itu tolonglah kami dan berilah kami kemudahan!

Kalau orang dikota, mereka selalu naik mobil mewah, kami disini termahrum dari semua itu. Begitulah do'a, atau barangkali  lebih tepatnya perasaan sentimenku, yang masih dipelihara waktu itu!

Belum lagi selesai keluh kesahku, tiba-tiba jauh dari belakang kami ada sinar lampu yang menerpa rimbunnya pepohonan, tak lama kemudian ada sorot lampu deras menimpa kami yang tengah berjalan. Kiranya itu adalah binar lampu sorot mobil.

Sesaat kami merasa aneh dan bertanya tanya dalam hati, lho kok...masih ada kendaraan rupanya? padahal menurut keterangan penduduk, angkudes yang kami tumpangi keberangkatan siang tadi itu, adalah yang pertama dan terakhir di hari itu. Sedang mobil yang siang itupun sudah meluncur balik Temanggung, Jadi mustahil ada angkudes lain, begitu kesimpulan kami!

Berhubung kami sangat memerlukannya, apa pun jenis kendaraanya, kami akan tetap menghentikannya, begitu tekad kami.

Mobil pun berhenti, ternyata yang kami hentikan itu adalah taksi yang masih baru dan ber AC,  jok-jok kursinya masih terbungkus plastik, didalamnya ada semerbak wewangian. Setelah dipersilahkan naik, kami pun menaiki taksi itu, pulang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun