Mohon tunggu...
Ade Rahman
Ade Rahman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya wartawan independent pemilik website www.liputanaktual.com menampilkan berita politik, sosial dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seminar Kebangsaan MPR RI Partai Hanura

1 Juni 2016   08:53 Diperbarui: 1 Juni 2016   09:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Membangun Karakter Bangsa Melalui Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Instrumen Dalam Menangkal Ancaman Ideologi Bangsa"

Serpong - Tangsel

Sekali lagi Inas Nasrullah Zubir anggota MPRRI fraksi Partai Hanura dengan gaya khas yang pantang takut, menggunakan bahasa dan gaya khas tersendiri menanggapi pertanyaan pada saat Seminar Kebangsaan yang diadakan di Hotel Grand Zuri Serpong pada hari Selasa 31 Mei 2016, dihadapan 200-an peserta seminar.

Inas Nasrullah Zubir anggota MPRRI fraksi Hanura menegaskan kembali bahwa arti merevitalisasi menggiatkan kembali bukan merubah kembali Pancasila supaya tidak terjadi kesalahpahaman memaknai. Inas juga menambahkan perlunya UU solid yang mampu melindungi salah satunya menghidupkan kembali UU Subversif dengan catatan harus ada perbaikan yang mampu melindungi masyarakat. 

Terkait masalah perbedaaan dan perselisihan agama bahwa pendiri negara ini sepakat hukum menjadi solusi namun tidak merugikan bangsa Indonesia. Masih menurut Inas Ketuhanan Yang Maha Esa harus adanya saling menghargai kepercayaan masing-masing bukan memaksakan kepercayaan suatu penganut tertentu. 

Masih lanjut mengenai Soeharto dan Komunis bahwa paham cara berpikir Karmak mengenai paham komunis yang tidak Percaya Tuhan tidak perlu diributkan yang perlu dipikirkan adalah kedepannya bagaimana keamanan nasional terhadap ancaman luar dengan memperkuat pertahanan. 

Tentara Nasional Indonesia karena tidak memiliki cadangan minyak yang memadai hanya mampu bertahan 2 hari jika terjadi perang. Yang lebih penting bukan memikirkan apa Soeharto layak jadi pahlawan Nasional dan isu komunis namun solusi perlunya membuat storage cadangan minyak dan peningkatan produksi minyak dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi jika terjadi perperangan, bukan saja kuat bertahan 2 hari namun lebih panjang dan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun