[caption id="attachment_367505" align="aligncenter" width="403" caption="Dok Pribadi"][/caption]
Pondok Cabe - Tangsel
Akhirnya setelah menunggu cukup lama, pada tanggal 5 Februari 2015 pukul 17.45 bertempat di Universitaas Terbuka Pondok Cabe Tangerang Selatan, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Sekretaris Daerah Tangsel Dudung E Diredja dan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, memutasi dan melantik sebanyak 204 pejabat kalangan birokrat struktural dan teknis eselon III 47 orang, IV 145 orang dan eselon V 11 orang.
Namun mutasi dan pelantikan kali ini tampak kurang memuaskan Airin. Hal ini terlihat dari ekspresi wajah beliau serta intonasi nada saat Airin pidato campur aduk antara kesal, sedih, dan keras. Selain itu tidak semangatnya Airin mulai dari memasuki ruangan hingga selesai tampak sangat jelas.
Biasanya kalau suasana tidak kondusif atau berisik Airin akan menegur tegas, namun kali ini beliau membiarkan dan ketika penandatanganan juga hanya ekspresi hampa yang kelihatan. Sempat juga pada satu peristiwa ketika penyempatan tanda pada salah seorang Camat, terlepas dan terjatuh dari tangan beliau.
Hal ini baru pertama kalinya terjadi dan cukup mengherankan. Belum lagi terhembus kabar burung bahwasanya mutasi dan pelantikan kali ini merupakan "settingan" bukan milik Walikota namun "orang-orang" tertentu yang memiliki kepentingan tertentu.
Walau Airin dalam pidatonya sempat menekankan bahwa tidak mau mendengarkan keluhan ketidakpuasan atas posisi baru, tetap saja banyak yang menderita kekecewaan atas "settingan" mutasi dan pelantikan kali ini.
Selain itu hal ini juga terlihat jelas ketika nama-nama dan posisi baru para pejabat disebutkan. Beberapa dinas-dinas "penghasil" hanya menggeser para pejabatnya dari satu ruangan ke ruangan lainnya di dinas yang sama.
Tetap saja acara berlangsung sukses dan bukan Airin kalau beliau tidak bisa menutupi kekecewaannya dan bersikap profesional dalam menuntaskan acara mutasi dan pelantikannya.
Dalam pidato beliau menekankan bahwa tidak boleh terdengar suara sumbang ketidakpuasan menempati posisi baru, bahwa para pejabat dalam melaksanakan pelayanan tidak boleh asal jadi, asal selesai, asal menggugurkan kewajiban namun harus menjaga kualitas pelayanan terutama infrastruktur.
" Saya tidak mau lagi mendengar ada yang tidak puas menempati posisi barunya. Dalam bekerja juga utamakan pelayanan yang maksimal tidak boleh asal jadi, asal selesai, asal menggugurkan kewajiban dan melupakan kualitas." tegas Airin dengan nada sedikit kesal.
Walau demikian banyak pejabat yang menyatakan siap ditempatkan dimana saja dan tersenyum bahagia atas hasil penempatan posisi barunya. Diantara mereka ada mantan Sekretaris Dinas Dinsosnakertrans Dewanto yang menempati posisi baru sebagai Sekretaris Badan Lingkungan Hidup, Pedia menempati posisi sebagai Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Sekretaris Dewan dan beberapa pejabat lainnya.