Pondok Aren - Tangsel
Sebagai seorang pejabat sekelas Sekretaris Camat seharusnya mantan Sekcam Pondok Aren ini lebih berhati-hati lagi dalam berpidato dihadapan orang banyak.
Salah sedikit bicara bisa diartikan yang macam-macam dan itu yang terjadi. Pada suatu kesempatan saat beliau berpidato sempat mengutarakan mengenai rezeki bahwa sudah ada yang atur dan S M bersedih meninggalkan Pondok Aren.
Seharusnya pada kesempatan perpisahan dan serah terima jabatan tersebut S M menghimbau pejabat pengganti mendekatkan diri ke masyarakat dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Namun banyak suara tidak menyenangkan dari masyarakat khususnya dari kelurahan Pondok Jaya terkait kinerja dan pelayanan mantan Sekcam Pondok Aren tersebut, yang dinilai selama ini tidak meninggalkan kesan baik.
Dimata masyarakat Pondok Jaya SM tidak bisa berkomunikasi dengan baik bahkan tidak ada pendekatan yang kondusif dengan masyarakat. Sehingga tingkat kepuasan masyarakat sangat rendah dan semua masyarakat Pondok Jaya menyambut gembira kepergian S M.
Hal ini terungkap usai sertijab hari Selasa 10 Februari 2015 ketika beberapa tokoh masyarakat Pondok Jaya mulai berani berbicara keluhan mereka ke wartawan, yang selama ini dipendam dan tidak pernah diutarakan.
Salah seorang tokoh yang cukup frontal berbicara namun tidak mau namanya disebutkan karena masih tetanggaan, mengatakan bahwa memang selama S M menjabat hampir tidak tercipta komunikasi dua arah yang baik dengan masyarakat.
Masyarakat menganggap seolah-olah mantan Sekcam tersebut tidak memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat.
"Selama ini kami sebagai masyarakat sulit untuk meminta bantuan bahkan mantan sekcam Pondok Aren dan mantan Lurah Pondok Jaya untuk manaungi keinginan warga, seringkali tidak terjadi komunikasi yang harmonis dengan warga." tegasnya dihadapan tokoh masyarakat yang lain.
Sepatutnya hal ini tidak boleh dianggap remeh oleh para pejabat. Keluhan masyarakat dan perasaan tidak menyenangkan yang dipendam terlalu lama serta dalam bisa mengakitkan kerugian bagi sang pejabat.
Hal ini harus menjadi contoh supaya pejabat yang baru menggantikan pejabat yang lama sebagai bahan instrospeksi dan bahan pembelajaran kedepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H