Mohon tunggu...
mamriah darwis
mamriah darwis Mohon Tunggu... mahasiswa -

all iz well

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Three Questions

12 Februari 2011   00:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru

agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa

menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya sang

pemuda itu menemukan seorang bijaksana.

Pemuda (P) : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan

saya?

Bijaksana (B) : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan

menjawab pertanyaan anda.

P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja

tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

P : Saya punya tiga buah pertanyaan.

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada

saya.

2. Apakah yang dinamakan takdir?

3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka

yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan,

sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak

pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si

pemuda dengan keras.

P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?

B : Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas

tiga buah pertanyaan yang Anda ajukan.

P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

B : Bagaimana rasanya tamparan saya?

P : Tentu saja saya merasa sakit.

B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

P : Ya.

B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!

P : Saya tidak bisa.

B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan

keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya

B : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

P : Tidak.

B : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah

tamparan dari saya hari ini?

P : Tidak.

B : Itulah yang dinamakan Takdir.

B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar

anda?

P : Kulit.

B : Terbuat dari apa pipi anda?

P : Kulit.

B : Bagaimana rasanya tamparan saya?

P : Sakit

B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka

tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

SubhanALLAH...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun