Mohon tunggu...
Mamluatul Fuadiyah
Mamluatul Fuadiyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lahir dan bertempat tinggal di Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siti Nurhilmi Nihayati: Pendidikan Adalah Hal yang Wajib Diperjuangkan

19 Januari 2015   06:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365053" align="aligncenter" width="240" caption="Siti Nurhilmi Nihayati - Saat Wisuda 27.08.2013"][/caption]

Pendidikan adalah suatu hal wajib yang harus dimiliki oleh setiap orang. Begitu pula untuk Siti Nurhilmi Nihayati, putri sulung dari pasangan suami istri Sutina dan Wagirah. Lahir dengan selamat pada tanggal 02 November 1989. Ia memiliki adik yang bernama Mamluatul Fuadiyah yang sekarang sedang memperjuangkan cita-citanya di Akademi Komunikasi Radya Binatama.

Meskipun telah mengenyam bangku pendidikan selama 16 tahun, hal itu tidak membuat wanita yang lahir di Bantul 25 tahun silam ini lelah untuk mengejar cita-citanya. Ia tetap gencar melanjutkan studinya didunia pendidikan walaupun ia sudah lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) 2 tahun yang lalu dengan menyandang predikat Cumlaude.

Menyandang predikat Cumlaude, tak lantas membuatnya berhenti untuk terus berjuang didunia pendidikan. Ia tetap melanjutkan studinya dengan menjadi bagian dari Indonesia Mengajar (IM), sebuah inisiatif yang didirikan oleh Anies Baswedan yang memiliki visi untuk memberikan akses pengetahuan ke seluruh anak di Indonesia.

Di Indonesia Mengajar, ia diberi tanggungjawab untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak Rote Ndau, NTT. Ia dengan sabar mendidik anak-anak Rote yang mayoritas adalah anak-anak yang dididik dengan keras oleh kedua orangtua mereka. Tetapi itu tidak membuat Utie patah semangat, ia terus berusaha dan berjuang agar anak-anak disana mengenyam pendidikan yang layak seperti di daerah lain. Kegigihannya dalam memperjuangkan pendidikan disana memang patut diacungi jempol.

Tidak hanya gigih didunia pendidikan saja, didunia seni ia juga menoreh banyak prestasi. Diantaranya adalah ia menjadi Pesinden dalam acara Pemecahan Rekor MURI Karawitan Nonstop 24 Jam Institut Seni Yogyakarta tahun 2012, menjadi Pesinden “Narayana dan Rukmini” dalam rangkaian acara Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara (KAMASUTRA) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada tahun 2012, menjadi Pesinden pada pembukaan acara Festival Tari Klasik se-Nusantara dalam rangkaian acara Gugur Gunung Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara (KAMASUTRA) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada tahun 2012, dan masih banyak lagi prestasi yang lainnya.

Baginya pendidikan adalah hal yang wajib untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, meskipun ia sudah mengenyam pendidikan selama 16 tahun, ia tetap ingin untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi. Rencananya setelah selesai mengemban tugas di NTT, ia akan mendalami berbahasa inggris di Pare, Kediri. (MF)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun