Sampah yang bertambah saat Ramadhan biasanya berasal dari kemasan produk siap saji yang kita beli baik makanan maupun minuman. Sifat produk yang istant dan siap saji adalah penyebab utama ada tambahan sampah di dapur rumah tangga kita. Coba sek saja, barangkali belanja kita banyak terdiri dari produk praktis semacam sarden kaleng, corned beef, minuman kotak aneka rasa karena kebetulan promonya bisa belanja lebih murah, snack makanan ringan dari yang mulai manis, asin pedas ketum mplet kota borong, mie seduh dan juga minuman sachet berbagai jenis. Praktis memang karena bagi beberapa orang waktu Berbuka itu mepet karena tuntutan pekerjaan dan waktu sudah habis dijalan untuk pulang.Â
   Belum lagi apabila kita membeli makanan siap santap dalam kemasan yang bisa ibawa pulang. Take away istilahnya. Stereo foam, kardus putih, kardus coklat aneka ukuran, mika plastik barangkali adalah wadah populer yang sering dipergunakan untuk kemasan siap santap tersebut. Padahal membungkus atau membeli pasti tidak hanya satu saja kan? Sesuai dengan jumlah anggota keluarga biasanya. Wah tak terasa ya, ini penyebab sampah kita meningkat tiap harinya.Â
   Lantas bagaimana sikap yang paling bijak?Â
1. Membawa wadah sendiri dari rumah untuk membungkus lauk pauk, sayuran dan aneka jajanan sepertinya sah sah saja. Memasak nasi cukup dirumah saja karena cepat matang kan nasinya. Atau sambil menunggu nasiatang kita kan bisa ngeteh hangat dulu dan menikmati camilan sembari menjalankan Ibadah Maghrib. Perut juga tak perlu kaget langsung terisi dengan makanan berat. Membawa wadah sendiri, terkadang sayur diberi jumlah yang dilebihi oleh penjualnya. Hehe.. Â Jadi yang suka makan sayur berkuah, puas sekali menyerutupnya.Â
2. Apabila membawa wadah terasa merepotkan, mintalah kemasan praktis yang berukuran besar sehingga makanan yang kita pesan cukup dalam satu tempat wadah sekaligus. Toh dirumah juga nantinya akan kita taruh sendiri di piring masing masing anggota keluarga yang makan.Â
3. Pilah sampah kita dalam dua tempat yaitu sampah basah dan kering. Kardus, kaleng kita sendirikan agar tukang sampah bisa mendaur ulang memanfaatkan alias diloakkan di penampungan sampah. Â Belilah produk dalam kemasan yang paling besar sekaligus karena bisa disimpan juga dikulkas dan dikonsumsi berkali kali sampai habis. Bukankah harganya juga lebih murah kalau kita membelinya dalam ukuran yang paling besar sekalian.Â
Semoga tips yang sedikit ini bisa konsisten kita lakukan. Ingat, mengelola sampah secara cerdas dan arif adalah juga sebagian tuntunan kebaikan saat menjalankan ibadah Puasa. Mencintai kebersihan, tidak boros atau berlebihan lebihan, tidak merusak Bumi dengan pencemaran Sampah adalah tanggung jawab kita bersama sebagai Makhluk yang diberi rasa dan kemampuan berpikir. Bisa ya minimaliisir sampah saat Ramadhan?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H