Koperasi Lapanan Warga, Kredit Mudah dan Agunan Tanggung Jawab

     Bagi sebagian warga dilingkungan masyarakat, barangkali Koperasi Simpan Pinjam Warga benar benar tinggal jejak catatan dibeberapa tahun yang lalu dengan meninggalkan catatan yang beragam. Catatan yang dipenuhi dengan beberapa faktor kendala hingga akhirnya menyebabkan tutup buku alias sudah tidak beroperasi lagi. Lalu, apa kabar Koperasi Warga dilingkunganmu? Kalah pamor dengan sistem Arisan yang lebih populer biasanya adalah jawaban paling jamak.  Nah, kebetulan lapanan Koperasi Warga di lingkungan saya yang anggotanya terdiri dari dua RT masih berdiri kokoh.  

Tentu saja ada faktor pendukung yang kita optimalkan dengan melihat kendala beberapa tahun lalu saat Koperasi sepi, seperti mati suri.  Lapanan Senin Pon Loh Jinawe memperhatikan dan menggarap kendala dengan hati hati hingga akhirnya mulai berjalan atau operasionalnya lancar lagi. Yuuk, boleh kita berbagi bersama. Saya hanya ingin mengulas beberapa kendala dilapangan dan solusinya. 

     1. Lapanan setiap Senin Pon terbuka untuk semua warga RT baik pria maupun perempuan. Untuk kaum ibuk ibuk difasilitasi oleh Musholla lingkungan membentuk arisan Pengajian yang dilakukan secara bergilir. Arisan sekaligus pengajian setiap malam Jumat dan Lapanan Minggu Kliwon khusus acara Berzanzi adalah tempat ibuk ibuk menyalurkan hobi berkumpulnya secara efektif dan mendidik. Arisan dan hasilnya bisa digunakan untuk menyediakan konsumsi. Kas rutin yang terkumpul bisa digunakan untuk mendukung operasional kegiatan hari besar Umat Islam di Musholla, pengadaan seragam dan ziarah ke beberapa tempat wisata religi. 

     2. Koperasi Lapanan setiap malam Senin Pon harus dipilih waktu atau jam fleksibel saat kebanyakan anggota keluarga sudah berada dirumah. Dilakukan secara bergilir dirumah anggota agar semua saling merasakan kehangatan silaturahmi. Teh manis dan snack sederhana yang disediakan disokong oleh dana kas yang terkumpul. 

     3. Agar tidak hanya diliruk sebelah mata, maka masing masing Anggota Koperasi warga harus paham hak dan tanggung jawab serta keuntungan menjadi Anggota Koperasi warga. Apa itu Simpanan Wajib, Simpanan Suka Rela, Simpanan Hari Raya, SHU Tahunan benar benar harus disampaikan secara terbuka. Untuk laporan pertahun dan pembagian tabungan, laporan yang tercetak rapi dan dibagikan dalam bentuk foto kopi akan memudahkan memberi penjelasan.  Poin yang terpenting adalah menyimpan dengan aman di Koperasi dan Bagi Hasil tidak mengecewakan anggota. Semua puas terlayani baik meminjam atau menabung. 

     4. Keterbukaan dan memupuk tanggung jawab bersama. Menabung, Memunjam tanpa Agunan dengan jangka waktu lunas dalam beberapa kali pertemuan, misalnya 5kali atau 10 kali harus disepakati bersama. Bunga yang harus ikut dibayar disetiap angsuran, juga dibukukan secara rapi per Anggota. 

Lantas, semua biaya operasional dan Apakah pengurus juga mendapat reward juga disampaikan agar setiap tahunnya saat pembagian tabungan, Anggota juga mengetahui bahwa Pengurus sudah mendapatkan reward atau semacam uang bensin karena telah membantu menyelenggarakan kegiatan Koperasi Warga. Amanah dan secara periodik ditawarkan ke Anggota untuk penggantian pengurus adalah hal mutlak dalam organisasi. 

    5. Jangan lupa bekerjasama dengan aparat desa atau pemerintahan Desa. Support akan banyak diperoleh apabila Koperasi Warga berjalan lancar. Terkadang ada perusahaan atau produk tertentu mengisi acara Lapanan dengan promosi adalah nilai plus karena biasanya mereka mengisi kas atau sampel gratis untuk Anggota. Apabila ada informasi untuk kegiatan yang mendadak juga bisa disampaikan dalam anjangsana Lapanan Koperasi.  

Artinya setiap pertemuan, suasana diusahakan dalam atmosfer yang semarak dan bergairah untuk mendatangi pertemuan. Yang sudah berjalan selama ini, setiap Pembagian Tabungan Hari Raya, pengurus menyediakan hadiah juara lomba menabung dan beberapa door prize Sembako. 

     Bagaimana? Berminat menghidupkan Koperasi Warga dilingkunganmu? Semoga lancar semua ya point kegiatannya yaitu menabung, meminjam, saat bagi hasil usaha dan membagikan simpanan wajib pokok untuk anggota yang sudah tidak aktif atau keluar. Biasanya karena sakit yang sifatnya sudah tidak bisa mendatangi acara setiap bulannya dan berikan pada ahli waris untuk anggota yang meninggal. Layani dengan amanah, semua bertanggung jawab. Tanpa agunan, sangat membantu sekali  bukan saat anggota mempunyai kebutuhan yang sangat mendesak? 

.