Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Memberi dan Menerima: Hampers Sederhana Jabat Erat Silaturahmi

22 April 2022   11:45 Diperbarui: 22 April 2022   11:50 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa ini sudah memasuki minggu 10 terakhir bulan Ramadhan. Bagaimana dengan hari yang telah berlalu kita lewati? Sudahkah wara wiri parcelan ato hampern kekinian untuk menyemarakkan Lebaran sudah mampir dirumah dan barangkali meja kerja kita semua? Atau masih sepi sepi saja dan bahkan tidak berharap sama sekali.

Bersyukur sekali saya bisa ada dilingkungan dimana hantaran Lebaran dari mulai yang sederhana sampai yang agak modern merupakan tradisi bagian dari silaturahmi. Sewaktu masih kecil dulu hantaran Lebaran wujudnya sederhana sekali yaitu tradisi ater ater punjungan antar tetangga dan kerabat dekat. 

Dua hari sebelum Lebaran kami biasa saling berkirim kue basah juadah yang nantinya bisa digoreng, rengginang, warning jagung, dan klethikan sederhana lainnya. Untuk yang lebih mampu, malam Takbiran biasa silih berganti sayur, lontong dan lauk khas Lebaran dihantarkan. 

Sepanci kecil, tak banyak memang tetapi senang rasanya melihat meja makan kami dipenuhi panganan sederhana yang besok paginya sebelum sholat Idul Fitri bisa kami makan dulu, dalam rangka memenuhi Sunnah sebelum melakukan Sholat berjamaah. 

Panitia zakat fitrah pun kelihatan sibuk masih menerima dan membagikan beras pada yang berhak. Zaman eyang saya duluuu, katanya kadang beras diganti jagung. Dan itupun sangat berharga. Dilengkapi bumbu dapur dan sayur mayur, yang menerima akan bersemangat sekali didapur pawon kayunya memasak untuk meramaikan Lebaran.

Lingkungan bancaan saya saat ini kurang lebih 30 orang, dengan tradisi saling bergilir bancaan dari rumah ke rumah 5 hari sebelum Lebaran , warga yang mempunyai rezeki lebih bisa sekalian membagikan parcel sederhananya. Kadang ada juga titipan dari anak mereka yang diluar kota untuk dibagikan sebagai tanda kangen silaturahmi apabila tidak bisa mudik. 

Sembako sederhana gula pasir, mie kering, teh, susu kaleng, roti biskuit, roti basah bakery, syrup adalah penghias meja rumah kami penanda Lebaran semakin dekat. Jangan dibayangkan ada parcel dari pejabat atau partai tertentu ya. Hehe

Yang jelas parcel Lebaran tahun ini sepertinya sepi dari minyak goreng. Harap maklum semua pastinya. Rumah kami juga hanya menyiapkan sembako sederhana untuk dibagi. Bersyukur dari supplier pengisi toko kami hampers Lebaran dalam kardus sudah mulai diantar. 

Isinya beragam, dari mulai perlengkapan ibadah, sprei dan tentu saja kue kue dan syrup. Sebaliknya, kami pun mempersiapkan hampers sederhana untuk pedagang yang sering kulakan ditempat kami. Yang jelas selain sebagai bagian dari silaturahmi, tak elok rasanya apabila setahun sekali kami tak memberi tanda terimakasih dengan rekan rekan pedagang yang saling membantu mencari rezeki.

Saya rasa sah sah saja kalaupun itu adalah termasuk bagian dari strategi marketing. Setuju? Parcel hampers dilakukan pada tempat yang pas, pasti akan mempererat silaturahmi, kekuatan sosial masyarakat dan berguna. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun