Anda semua pernah mendengar, membaca atau bahkan menjadi anggota kelompok simpan pinjam yang asas tanggung renteng adalah menjadi kesepakatan bersama semua anggotanya? Atau barangkali tidak paham, asing dengan kelompok hutang ( simpan pinjam bahasa halusnya ) ala ala tanggung renteng ini? Hutang bersama begitu mungkin gambaran sederhana dibenak kita yang asing dengan tanggung renteng.
   Saat ini, pemerintah lewat kantor kecamatan sebagai koordinatornya mempumyai program peminjaman modal mikro bagi usaha kecil untuk mengembangkan usahanya. Pedagang pasar yang memproduksi bahan makanan mentah atau yang sudah matang biasanya memanfaatkan kesempatan ini. Sebut saja pembuat tahu, tempe. Pengrajin kripik, krupuk, marning, criping singkong dan sebagainya. Ada juga pedagang sayur keliling, penjahit dan peternak unggas. Mereka sebenarnya adalah sasaran utama agar penggelontoran pinjaman ini bisa tepat guna. Program ini dulu dikenal sebagai PNPM. Sekarang disederhanakan menjadi PNM.
   Pinjaman diberikan pada kelompok yang beranggotakan beberapa orang. Di RT saya sebut saja kelompok Mawar. Petugas lapangan yang biasanya 2orang, akan memetakan mereka yang bermaksud meminjam sesuai dengan area terdekatnya. Disinilah asas tanggung renteng disosialisasikan. Pinjaman berbunga ringan ini membayar  angsuran pinjaman seminggu sekali dihari yang telah disepakati dirumah salah satu anggota pinjaman yang disepakati juga. Ada susunan Ketua, Bendahara dan Anggota. Pada waktu pencairan dana, semua harus bersama sama membaca doa dan janji ikrar anggota.Â
   Angsuran tepat waktu, tidak boleh ada anggota yang bolong dan kalau ada anggota yang pada hari H mengangsur tidak berangkat, lupa titip maka anggota yang lain harus siap menalanginya. Sama siap untuk menalangi sesama anggota inilah yang disebut asas tanggung renteng. Biasanya di awal pencairan, dana tidak diberikan full, tapi dipotong dalam jumlah sama , dijadikan satu amplop dan dibawa bendahara untuk sewaktu waktu apabila harus menalangi. Ketua berkewajiban mengingatkan anggota setiap jatuh tempo. Dan juga mengajak anggota untuk bisa menabung walaupun sedikit. Karena asas tanggung renteng inilah, pada awal pembentukan biasanya masing masing anggota mencari teman yang dirasa jujur dan bertanggung jawab. Sebuah sikap tak kasat mata karena mengira ngira dari tindakan disiplin keuangan sehari hari dan mungkin rekomendasi beberapa orang. Seleksi alam terjadi disini karena mereka harus saling percaya , bisa dipercaya dan beritikad baik untuk membayar angsuran pada wsktunya. Ingat ikrar yang dibaca bersama. Jadi, tidak berlaku PHP ya. Bayar ntar sok, ntar sok.Hehehe...
   Ketika ada anggota baru yang ingin masuk bergabung, semua anggota harus diminta semacam rekomendasi apakah bisa bergabung atau tidak. Track record alias bisik bisik tetangga berlaku disini mengenai perilaku keuangan harian. Hal ini bertujuab ketika semua anggota sepakat untuk menerima anggota baru, dia akan bisa menepati ikrar bersama anggota dan paham betul mengenai asas tanggung renteng.  Kalau.ada anggota yang ingin keluar biasanya punya dua alasan karena sudah tidak memerlukan bantuan modal lagi. Atau alasan lain yakni membutuhkan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar dan menggunakan agunan. Dan juga alasan tersebut diperkuat semua atas saran dan izin suami. Perlu diketahui kepala rumah tangga atau KK utama yaitu Pak Suami juga sudah dimintai confirmasi diawal pembentukan dengan dimintai tanda tangan. Kembali lagi ke anggota yang akan keluar, tentu saja syarat urama sudah selesai pembayaran angsuran. Hak yang diberikan adalah kembalinya potongan untuk dana talangan dan tabungan apabila punya. Selesai diberikan hak, ya sudah selesai kewajiban anggota.Â
   Yang menarik disini adalah hubungan ikatan antar anggota disini didasari menaati ikrar bersama untuk taat asas tanggung renteng. Jadi harus mesra terus, harus kompak terus. Untuk kelompok berprestasi baik biasanya ada reward / subsidi tertentu.  Dan juga tidak ada sakit hati pada kelompok tentu saja apabila sudah keluar dari keanggotaan. No PHP karena tepat waktu n no hurt feeling kalau pergi. Semoga ini hubungan tanpa status yang sama sama menguntungkan dan ketika pergi kenangan manis yang dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H