Tidak banyak mahasiswa yang kuliah sambil jualan. Memang, tak semua orang bisa mengecap bangku kuliah dan menjadi sarjana. Kebanyakan dari mereka menghadapi masalah ekonomi sehingga tak melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Namun, halangan ekonomi nampaknya tak menjadi masalah bagi Sabariani. Mahasiswi Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe ini tetap semangat mengecap pendidikannya di jurusan Ilmu Komunikasi meski harus dibarengi dengan perjuangan berjualan kue di sekitar kampusnya setiap hari.
- Tekad Melanjutkan Pendidikan ke Universitas
Gadis kelahiran 28 Juni 1997 ini memang terkenal pantang menyerah. Dari awal ia sadar jika dirinya bukan berasal dari keluarga berada sehingga kemungkinan untuk melanjutkan kuliah cukup kecil. Namun, ia tetap bertekad bulat untuk kuliah. Ia sadar untuk biaya kuliah, ia harus berjuang mencari uang sendiri. Sang ayah sudah lama meninggal dunia sedangkan sang ibu hanya berprofesi sebagai penjual kue.
- Lolos SBMPTN
Tekad Sabariani untuk tetap kuliah diwujudkannya melalui tes SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2015. Sabariani mencoba mendaftar tes masuk tersebut dan berhasil lolos dan diterima di Unimal. Namun, perjuangan Sabariani belum usai karena meski sudah diterima di perguruan tinggi negeri, ia tetap harus membayar kuliah tiap semesternya. Untuk bisa tetap kuliah, ia kemudian memutuskan untuk menjadi mahasiswa yang kuliah sambil jualan.
- Jualan Sejak Awal Kuliah
Sejak awal kuliah, Sabariani sudah berjualan berbagai barang termasuk pernak-pernik aksesoris hingga makanan. Saat ini, Sabariani masih kuliah sambil berjualan kue di sekitar kampusnya. Selain menjajakan kue, mahasiswi ini juga menjajakan berbagai minuman, gorengan, dan juga makanan ringan. Dagangan Sabariani ditaruh pada sepeda yang kemudian dikayuhnya mengelilingi kampus.
- IPK Tinggi Meski Kuliah Sambil Jualan
Meski kuliah sambil berjualan, ternyata hal ini tidak menghalangi Sabariani untuk tetap berprestasi di kampusnya. IPK atau indeks prestasi kumulatif Sabariani mencapai angka 3,8. Tentunya, dengan IPK setinggi ini, besar pula harapan Sabariani untuk mendapatkan beasiswa. Menurut Sabariani, sabar merupakan kunci keberhasilannya dalam kuliah selama ini. Meski ia harus berjuang sendiri membiayai kuliahnya tanpa uang bulanan dari keluarga, ia tetap bisa mengatur waktu untuk belajar setiap hari. Anak ketiga dari empat bersaudara ini juga ingin suatu saat nanti bisa sukses dan membahagiakan ibu serta saudara-saudaranya.
- Dikenal Ceria dan Bersemangat Tinggi
Meski Sabariani harus kuliah sambil berjualan, tetapi mahasiswi ini dikenal tetap ceria dan semangat oleh teman-temannya. Teman-teman Sabarani mengatakan jika Sabariani tidak pernah sekalipun mengeluh dengan keadaannya. Saat ada teman-temannya yang membeli dagangannya, Sabariani selalu melayani mereka dengan ceria.
- Ingin Cepat Lulus dan Kerja
Sabariani berharap agar dia bisa segera lulus. Besar harapannya jika setelah lulus ia segera mendapatkan pekerjaan agar dapat membantu perekonomian keluarga. Ia juga ingin membantu saudara-saudaranya dan ibunya agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Belum ada kakak maupun adik Sabariani yang bekerja sehingga ia ingin segera lulus agar sang ibu tidak harus menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Hebat bukan perjuangan Sabariani untuk bisa tetap kuliah? Makanya, buat kalian para mahasiswa, jangan sia-siakan kesempatan kuliah kalian, ya. Kalian beruntung karena gak harus jadi mahasiswa yang kuliah sambil jualan seperti Sabariani. Jadi, jangan mau kalah dong. Manfaatkan fasilitas dari orang tua kalian dengan sebaik-baiknya.Â