Mohon tunggu...
Mamik Suryani
Mamik Suryani Mohon Tunggu... mahasiswa -

Menulis mungkin hanya di dituangkan dalam secarik kertas bahkan dalam kertas bekas yang telah dibuang dan bagi sebagian orang itu membuatnya terperangkap. Bagi ku tidak !!! Menulis dapat menjelajahi tempat-tempat yang tak bisa dikunjungi bahkan bisa mengelilingi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

17 Agustus 2015   08:41 Diperbarui: 17 Agustus 2015   09:10 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang persiapan kemerdekaaan Indonesia, seluruh unsur kekuatan bersenjata yang tergabung dalam organisasi tentara Indonesia dibangun dalam Badan Keamanan Rakyat, dilaksanakannya demobilisasi dan konsolidasi organisasi ketentaraan yang teratur. Menyaksikan dan mengalami masa kepemudaaan yang tak bakal dilupakan sejak awal sepanjang masa hidupnya, karena sosok pemuda selalu hadir dalam peristiwa kelahiran Republik.

Banyak orang yang mau mempertaruhkan seluruh air matanya demi sebuah kemerdekaan. Bisa dimaklumi, karena gelak tawa itu kebebasan menyenangkan dan sebuah kesuksesan, ketika seorang mengeluarkan air mata maka itu sangat menyedihkan. Sukses baginya adalah ketika seorang sudah mengalir sepenuhnya dengan kehidupan. Saat itu, kebebasan sebagai salah satu puncak kehidupan telah dicapai.

Menyadari bahwa umur yang telah dilalui untuk mencapai kesuksesan dalam kemerdekaan tidaklah singkat, tentu saja untuk mentransformasikan diri dari realitas yang satu ke realitas yang lain sangat diperlukan spirit. Menyadari bahwa kehidupan ini tidak saja harus hidup di realitas konstan, tapi juga di realitas yang lebih tinggi.

Sejarah selalu memberi pelajaran agar tidak terlalu terpukau pada masa lampau betapapun gemilangnya. Asalkan yang gemilang itu tidak pula diremehkan sebagai sesuatu yang tidak punya arti sama sekali buat masa kini. Kepekaan dalam mengamati gemilangnya kehidupan yan lampau tak akan dapat dirasakan saat sekarang ini. Bila diibaratkan sebagai bawang merah, kita haruslah mengupasnya sampai kepada lapisan yang paling putih. Tapi yang sering terjadi, kebanyakan orang mengetahui bahwa ia memiliki potensi tapi ia tidak mau dan malas mengupas daunnya.

Di Indonesia, kebanyakan semua instan. Saat ini, jika berpolitik sangat dibutuhkan bendera yang mampu menyejukkan dan mampu mengantarkan pada kemerdekaan. Sukses untuk dunia ekonomi, seharusnya kita masuk dengan bendera kemakmuran dan kemerdekaan. Sayang sekali, dalam beberapa tahun terakhir ini, bendera itu tidak ada. Keberpihakan penguasa lebih banyak ke tangan pemodal daripada kaum yang tidak bermodal.

Negara ini tidak akan menempuh jalan yang mudah untuk mencapai kesejahteraannya dan cita-citanya. Suatu negara akan mengalami beberapa kendala termasuk kendala di bidang ekonomi dan politik. Indonesia adalah medan perjuangan untuk mewujudkannya. Untuk itu, tugas kita bersama untuk bergerak membuat harapan bisa menjadi kenyataan.

Dirgahayu Republik Indonesia

17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun