BELAJAR SERU DENGAN BOARDGAME QR CODE SILAMON
Farida Hanum M.Pd
"Belajar sambil bermain, Bermain sambil belajar"
Jargon yang tak asing ditelinga kita, bisa menjadi pilihan tepat saat peserta didik mengalami kebosanan di dalam kelas. Bermain, selain bisa digunakan sebagai sarana rekreatif juga dapat digunakan sebagai sarana edukatif, bila kita mampu memanfaatkan permainan tersebut dengan benar.Â
Dengan kata lain permainan dapat dijadikan sebagai strategi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga proses pembelajaran tidak terkesan monoton bahkan membosankan.Â
Seringkali kita dihadapkan dengan suasana kelas yang tidak kondusif, rusuh bahkan menurunnya semangat belajar, apalagi saat berada di atas jam-jam rawan yakni pada jam terakhir pembelajajaran.Â
Belajar sambil bermain menjadi solusi kreatif untuk mengajak peserta didik bersemangat kembali dalam belajar. Belajar sambil bermain juga merupakan kaedah pembelajaran yang mendekatkan peserta didik kepada pengalaman yang sebenarnya secara langsung, dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Boardgame merupakan jenis permainan yang familiar bagi anak, permainan dengan menggunakan papan permainan ini merupakan salah satu media yang bisa dijadikan untuk kegiatan belajar mengajar.Â
Boardgame ini memiliki beberapa jenis, seperti; monopoli, ludo, ular tangga, scrabel, sudoku dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan media dalam pembelajaran. Kali ini penulis ingin berbagi pengalaman tentang pemanfaatan media boardgame dalam penanaman nilai-nilai pancasila.Â
Boardgame QR.Code 'SILAMON" adalah media pembelajaran yang menggunakan papan permainan yang didesain sedemikian rupa sesuai dengan tujuan pembelajaran.Â
Boardgame QR.Code SILAMON merupakan perpaduan antara permainan tradisional dengan teknologi digital. Karya media yang saya ciptakan ini mampu menembus final dalam Anugerah Konstitusi tingkat Nasional, pada tahun 2021 yang digagas oleh Mahkamah Konstitusi. Lebih menariknya lagi karya cipta ini saya jadikan karya tulis ilmiah yang lolos jurnal international setingkat atlantis press (kunjungi; atlantis-press.com)
Lantas seberapa menariknya boardgame ini, hingga dilirik oleh Mahkamah Konstitusi dalam Anugerah Konstitusi tingkat Nasional?, atau seberapa hebatnya karya tulis tentang boardgame QR Code Silamon yang saya tulis, sehingga saya dipercaya untuk mempresentasikan karya dalam International Conference yang diselenggarakan oleh Madrasah Reforms sekaligus naskah saya nangkring di atlantis press, salah satu jurnal ternama di tingkat international.
Secara umum, Boardgame QR Code Silamon, tidak jauh berbeda dengan boardgame lainnya. Permainan papan dengan perangkat monopoli seperti dadu, kartu dana umum dan kartu kesempatan, petak-petak rumah, uang permainan.Â
Boardgame QR Code Silamon, jenis permainan monopoli berbasis digital, yang memanfaatkan QR Code sebagai bantuan dalam melacak soal tentang penanaman  nilai-nilai Pancasila.Â
SILAMON sendiri akronim dari Pancasila Monopoli, yakni permainan monopoli sambil belajar penanaman nilai-nilai pancasila. Permainan monopoli ini terdiri dari papan boardgame berjenis puzzle dibuat berbentuk segi Lima (bentuk limas), menunjukkan Sila dari Pancasila dengan tema Bhineka Tunggal Ika, yang dilengkapi dengan nama-nama daerah di Indonesia, ragam budaya dan ragam karakter pancasila.Â
Selain itu, dadu bersimbol pancasila, dengan poin sesuai sila, sedangkan yang poin enam bersimbol burung garuda yang menandakan kegagahan suatu negara. Kartu reward, kartu punishment, kartu soal berbarcode yang berisikan tentang karakter baik nilai-nilai pancasila.Â
Adapun kartu soal tersebut bertingkat sesuai dengan tingkat kesulitan, seperti misalnya; kartu berdasar merah menunjukkan tingkat kesulitan level sulit/ HOTS, kartu berwarna kuning menunjukkan tingkat kesulitan tergolong level sedang (MOTS) dan kartu berwarna hijau menunjukkan tingkat kesulitan mudah (LOTS)
Cara memainkan boardgame ini sangat mudah, siapapun dan kelas berapapun bisa memainkan boardgame ini. Pembelajaran menggunakan media boardgame ini secara tidak langsung mengajarkan banyak hal, seperti; melatih konsentrasi, bernalar kritis, kreatif dalam menentukan strategi bermain, bekerja sama dengan kelompoknya untuk memutuskan langkah yang tepat, dengan demikian diharapkan peserta didik memiliki karakter yang sesuai dengan  profil pelajar pancasila. Adapun cara bermain diantaranya:
- Menyusun papan puzzle dari boardgame QR Silamon, membentuk kelompok bermain, menentukan petugas bank
- Menyiapkan perangkat bermain, seperti pion pemain, kartu reward dan punishment yang ditata terbalik diatas papan, kartu soal ber-barcode yang terselipkan pada loker bagian bawah dari papan.dadu, uang permainan
- Aturan main dimulai dengan pemberian modal setiap kelompok senilai Rp,300.000, Â kemudian setiap kelompok memiliki hak yang sama untuk melempar dadu, kelompok yang memiliki akumulasi angka tertinggi maka kelompok itulah yang pertama bergerak
- Pion bisa digerakkan sesuai angka yang tertera pada dadu. Saat pion berhenti pada suatu area, maka pemain yang memiliki pion harus mengambil pertanyaan dibawah pionnya. Dimana pertanyaan tersebut hanya bisa dibuka melalui aplikasi barcode, saat jawaban benar, pemain akan memperoleh reward dan saat jawaban salah pemain harus menerima hukuman. Pertanyaan-pertanyaan pada kartu tersebut berisikan tentang karakter yang terdapat pada nilai-nilai pancasila
- Saat berhenti pada area berbahaya atau bidak penjara pemain harus mengambil kartu punishment, dan menerima hukumannya.
- Saat berada di area prestasi ataupun istana hadiah, pemain bisa mengambil kartu reward
- Saat pion pemain berada diantara property seperti rumah, pakaian, makanan, ataupun alat musik tradisional, pemain bisa membeli perangkat tersebut atau melewatinya.
- Pemain dinyatakan sebagai pemenang saat mampu menjawab pertanyaan pada kartu soal, memiliki harta property yang lebih dan memperoleh kartu reward lebih banyak (setiap kartu reward terdapat point yang bisa diperhitungkan)
- Â
- Belajar melalui pemanfaatan media bermain memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan pembelajaran. Melalui media boardgame QR Silamon, peserta didik selain menikmati belajar dengan gembira, mereka juga memperoleh pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila dan karakter baik yang bisa diteladani dari contoh karakter yang sesuai dengan nilai pancasila, tidak kalah pentingnya selain mereka belajar memanfaatkan digital, mereka juga mampu bernalar kritis untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku yang bertentangan dengan nilai pancasila.
- Yang paling penting adalah menjadi sosok guru yang selalu update keilmuan, mengikuti arus perkembangan teknologi dan tentu saja mengembangkan kreatifitas agar pembelajaran di dalam kelas tidak menjemukan. Kreatif itu suatu keharusan, dengan ide dan inovasi guru yang brilian dapat menjadikan perubahan besar terhadap perilaku dan pengetahuan siswa. Orang hebat bisa meahirkan karya bermutu, tetapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H