Mohon tunggu...
Dede R.S
Dede R.S Mohon Tunggu... -

Kita bagikan kebahagian karena itu milik semua manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Pekik

7 Desember 2016   15:45 Diperbarui: 7 Desember 2016   15:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau terdengar saat senja tiba

Awalnya malu-malu, kemudian

Kau bergemuruh

Pak tani segera bergegas menuju cinta

Binatang malam mulai menampakan mata, dan

Kau tetap bergemuruh

Ujung gedung tinggi mulai tak terlihat

Remang lampu sudah menyala, Kau

Masih bergemuruh

Senja itu menjadi pengingat setia

Ketika meredup termakan malam

Kau selalu bergemuruh

Suaramu memang memekikkan telinga

Tetapi kau adalah penanda

Kesetian senja tehadap gemuruh pekik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun