Kau terdengar saat senja tiba
Awalnya malu-malu, kemudian
Kau bergemuruh
Pak tani segera bergegas menuju cinta
Binatang malam mulai menampakan mata, dan
Kau tetap bergemuruh
Ujung gedung tinggi mulai tak terlihat
Remang lampu sudah menyala, Kau
Masih bergemuruh
Senja itu menjadi pengingat setia
Ketika meredup termakan malam
Kau selalu bergemuruh
Suaramu memang memekikkan telinga
Tetapi kau adalah penanda
Kesetian senja tehadap gemuruh pekik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!