Pagi ini kumenemanimu
Dalam asap kopi yang masih mengepul
Ditemani sepiring tetel goreng kesukaan
Dan udara subuh yang masih mengepal
Seperti biasa
Kauteguk cairan pekat dalam cangkir kecil itu
Menyesap lalu memejamkan mata
Tanpa sungging senyum yang kuharapkan
Atau sekadar sapa hangatkan jiwa
Berjuta pagi kau mengulangi
Ritual yang sama sejak aku mendampingi
Dirimu yang kutatap dengan lekat
Wajahmu yang menggurat tanpa hasrat
Kiranya untuk siapa cinta itu kau labuhkan
Mungkin pada sesiapa di luar sana
Yang kausimpan rapi di sisi hati
Dan tak pernah kuberani meningkahi
Pagi ini masih sama
Seperti berjuta pagi yang telah lampau
Masih mengharap
Hadirnya hatimu pada pagiku
Probolinggo 2 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H