Buku dongeng Pangeran Sudhana dan 16 kisah lainnya lahir ketika hujan jatuh di musimnya.
Sempat terpikir untuk membuat ilustrasi dengan animasi, seperti buku dongeng pada umumnya. Tetapi saya berpikir, ada baiknya melibatkan anak-anak dalam proses pembuatan buku, dengan meminta mereka membuat ilustrasinya.
Ya lumayan sulit, tetapi sangat menyenangkan.
Hal serupa juga dilakukan Mbak Lina, yang bermukim di Jerman dan seorang teman dari Australia.
Lantas, bagaimana dengan anak-anak Indonesia?
Mereka bertugas membuat ilustrasi gambar sampul dan gambar-gambar lainnya.
Buku dongeng pada akhirnya terbit dan dibagikan secara gratis kepada anak-anak (diutamakan) yang difabel dan yatim berkat donasi para sahabat.
So, segenap cintaku untuk Nita Arumastuti, Akbar, Shandyarta, Alvin
Juga Scheid Squads : Maximilien, Anastasia, dan Alyssia, kalian anak-anak hebat. Vous tes super les gars.
Kimberley (Kimbi) Dankeschn!
Karena Kasih Karunia Tuhan semata, saya menjadi manusia yang tidak hanya ada, tetapi juga hidup, memiliki jiwa dan dapat berkarya.
Mereka mengalirkan kekuatan yang sungguh tak pernah putus. Menjadi sayap-sayap kecil yang menjelma doa dan membawaku terbang mencapai sesuatu.
Biarlah cerita di dalamnya mengalir seperti air yang jernih ke dalam pikiran anak-anak dan menuntun mereka ke jalan kebaikan.
Semua Karena Kalian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H