Mohon tunggu...
Mamat Ruhimat S.Pd
Mamat Ruhimat S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Musik romantis, memancing,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kebiasaan Hijau: Kampanye Pemilahan dan Pengolahan Sampah di SDN Gedong 05

5 Juni 2024   11:13 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak setiap individu, termasuk anak-anak. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. Salah satu langkah penting adalah melalui pemilahan dan pengolahan sampah. Kampanye ini dirancang khusus untuk anak-anak usia sekolah dasar terutama siswa SDN Gedong 05 Jakarta Timur yang  bertujuan membentuk kebiasaan hijau sejak dini dan mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan.

Mengapa Pemilahan Sampah Itu Penting?

Pemilahan sampah adalah proses memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti organik, anorganik, dan bahan yang dapat didaur ulang. Proses ini penting karena:

  1. Mengurangi Volume Sampah: Dengan memilah sampah, jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi, sehingga memperpanjang umur TPA.
  2. Mendukung Daur Ulang: Sampah yang dipilah dengan benar memudahkan proses daur ulang, sehingga bahan-bahan tersebut dapat digunakan kembali.
  3. Mencegah Pencemaran Lingkungan: Pemilahan yang baik mengurangi risiko pencemaran tanah dan air, serta mengurangi emisi gas rumah kaca dari sampah yang membusuk.
  4. Menghemat Sumber Daya: Bahan daur ulang dapat digunakan untuk membuat produk baru, mengurangi kebutuhan akan bahan mentah.
  5. Mendidik Generasi Mendatang: Mengajarkan anak-anak tentang pemilahan sampah menanamkan kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Langkah-langkah Pemilahan Sampah di Sekolah Dasar

Untuk mengajarkan anak-anak tentang pemilahan sampah, berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan di sekolah:

  1. Pengenalan Jenis-jenis Sampah:
    • Organik: Sisa makanan, daun, dan bahan-bahan yang dapat terurai secara alami.
    • Anorganik: Plastik, kaleng, dan bahan-bahan yang sulit terurai.
    • Daur Ulang: Kertas, botol plastik, dan barang-barang yang bisa didaur ulang menjadi produk baru.
    • Bahan Berbahaya: Baterai, lampu, dan bahan kimia yang memerlukan penanganan khusus.
  2. Penyediaan Tempat Sampah yang Berbeda:
    • Sekolah menyediakan tempat sampah terpisah untuk setiap kategori sampah.
    • Setiap tempat sampah diberi label yang jelas dan warna berbeda untuk memudahkan anak-anak mengenali, misalnya hijau untuk organik, biru untuk daur ulang, dan merah untuk anorganik.
  3. Praktek Langsung:
    • Anak-anak diajak untuk mempraktekkan pemilahan sampah setiap hari. Misalnya, setelah makan siang, mereka harus membuang sisa makanan di tempat sampah organik dan botol minuman di tempat sampah daur ulang.
    • Guru memberikan bimbingan dan supervisi selama proses ini.
  4. Permainan Edukasi:
    • Sampah Bingo: Anak-anak bermain bingo dengan mencari dan mencocokkan jenis sampah ke dalam kategori yang benar.
    • Pemilahan Cepat: Kompetisi di mana anak-anak harus memilah sampah dalam waktu tercepat dengan benar.
  5. Proyek Kreatif:
    • Anak-anak diajak untuk membuat proyek dari bahan daur ulang, seperti membuat pot dari botol bekas atau mainan dari kardus.
    • Guru memberikan contoh dan panduan, serta menyediakan bahan dan alat yang diperlukan.

Mengolah Sampah Menjadi Sesuatu yang Bernilai

Setelah anak-anak memahami pemilahan sampah, langkah berikutnya adalah mengajarkan cara mengolah sampah, khususnya sampah organik dan daur ulang:

  1. Kompos:
    • Anak-anak diajari cara membuat kompos dari sisa makanan dan daun kering.
    • Guru menjelaskan proses pembuatan kompos dan manfaatnya bagi tanaman.
    • Kompos yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di taman sekolah atau dibawa pulang oleh anak-anak untuk digunakan di rumah.
  2. Kerajinan dari Sampah Daur Ulang:
    • Guru mengajarkan anak-anak cara membuat barang-barang berguna atau kerajinan tangan dari sampah daur ulang, seperti membuat tas dari plastik bekas atau tempat pensil dari kaleng.
    • Aktivitas ini tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga mengasah kreativitas anak-anak.
  3. Pameran Hasil Karya:
    • Setiap akhir semester, sekolah bisa mengadakan pameran hasil karya anak-anak dari bahan daur ulang.
    • Pameran ini tidak hanya meningkatkan kreativitas mereka, tetapi juga memberikan penghargaan atas usaha mereka dalam menjaga lingkungan.

Peran Guru dan Orang Tua

Peran guru dan orang tua sangat penting dalam kampanye ini. Guru harus konsisten dalam memberikan edukasi dan contoh nyata dalam pemilahan dan pengolahan sampah di sekolah. Sementara itu, orang tua perlu mendukung dengan menerapkan hal yang sama di rumah, sehingga anak-anak terbiasa memilah sampah di manapun mereka berada.

Langkah-langkah untuk Guru:

  1. Edukasi Berkelanjutan:
    • Mengintegrasikan materi tentang lingkungan dan pemilahan sampah ke dalam kurikulum.
    • Mengadakan sesi khusus setiap minggu untuk membahas dan mempraktekkan pemilahan sampah.
  2. Kolaborasi dengan Pihak Ketiga:
    • Mengundang ahli lingkungan atau organisasi peduli sampah untuk memberikan pelatihan dan workshop.
    • Bekerjasama dengan bank sampah atau perusahaan daur ulang lokal untuk memberikan wawasan praktis.

Langkah-langkah untuk Orang Tua:

  1. Menjadi Contoh di Rumah:
    • Orang tua perlu menerapkan sistem pemilahan sampah di rumah dan menjelaskan pentingnya kepada anak-anak.
    • Mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan pengolahan sampah di rumah, seperti membuat kompos atau kerajinan dari barang bekas.
  2. Mendukung Kegiatan Sekolah:
    • Mendukung program-program sekolah yang berkaitan dengan pemilahan dan pengolahan sampah.
    • Berpartisipasi aktif dalam pameran atau kegiatan lingkungan yang diadakan sekolah.

Kampanye pemilahan dan pengolahan sampah untuk anak usia sekolah dasar adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih hijau. Dengan membiasakan anak-anak memilah dan mengolah sampah sejak dini, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Mari bersama-sama mendukung kampanye ini demi bumi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun