Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses penerapan intrapreneurship sangat penting. Sekolah dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk menjelaskan pentingnya intrapreneurship, menginformasikan tentang program-program yang diselenggarakan, dan mengajak mereka untuk mendukung dan mendorong anak-anak mereka dalam mengembangkan keterampilan intrapreneurship.
Keterlibatan Komunitas Bisnis: Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan komunitas bisnis lokal untuk mendukung penerapan intrapreneurship. Komunitas bisnis dapat memberikan sumber daya, bantuan mentorship, atau peluang magang bagi siswa. Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman nyata bagi siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara sekolah dan dunia bisnis.
Peran Pemerintah: Pemerintah dapat mendukung penerapan intrapreneurship di pendidikan menengah dengan menyediakan sumber daya, mendukung pelatihan bagi guru, dan mengembangkan kebijakan pendidikan yang mendorong pengembangan keterampilan intrapreneurship pada siswa. Pemerintah juga dapat memfasilitasi kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia bisnis untuk memperkuat ekosistem intrapreneurship di tingkat regional atau nasional.
Dalam mengimplementasikan intrapreneurship di pendidikan menengah, penting untuk memiliki rencana jangka panjang yang terintegrasi dan berkelanjutan. Ini melibatkan komitmen dari semua pihak terkait, termasuk sekolah, guru, siswa, orang tua, dunia bisnis, dan pemerintah. Dengan upaya yang konsisten dan holistik, penerapan intrapreneurship di pendidikan menengah dapat menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan dan berinovasi dalam dunia bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H