Mohon tunggu...
Mamat Ruhimat S.Pd
Mamat Ruhimat S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Musik romantis, memancing,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Penerapan Program Intrepreneurship di Pendidikan Menengah

22 Juni 2023   09:38 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:41 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan Kurikulum yang Terintegrasi:

Identifikasi Kompetensi Intrapreneurship: Tim kurikulum harus mengidentifikasi kompetensi intrapreneurship yang perlu dikembangkan oleh siswa. Ini dapat mencakup pemahaman tentang bisnis, keterampilan kepemimpinan, kreativitas, inovasi, manajemen risiko, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan kerja tim.

Integrasi dalam Mata Pelajaran yang Ada: Konsep intrapreneurship dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang ada, seperti matematika, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan, dan sejarah. Guru dapat merancang pembelajaran yang relevan dengan mengaitkan konsep intrapreneurship dengan konten yang sedang dipelajari.

Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum dapat mencakup proyek-proyek berbasis tim yang melibatkan siswa dalam merancang dan mengembangkan ide bisnis, merencanakan strategi pemasaran, atau mengorganisir acara atau proyek sosial. Pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk menerapkan konsep intrapreneurship secara praktis dan mendapatkan pengalaman nyata.

Pembentukan Lingkungan Belajar yang Mendorong Intrapreneurship:

Ruang Kreatif: Sekolah perlu menyediakan ruang kreatif yang mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja secara inovatif. Ruang ini dapat dilengkapi dengan peralatan dan teknologi yang mendukung kreativitas, seperti perangkat lunak desain grafis, printer 3D, atau peralatan pengembangan prototipe.

Proyek Kolaboratif: Sekolah dapat mendorong kolaborasi antara siswa melalui proyek-proyek tim yang melibatkan pemecahan masalah, pengembangan ide bisnis, atau pengorganisasian acara. Ini membantu siswa belajar untuk bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama, membagi tugas, dan menghargai kontribusi setiap anggota tim.

Program Ekstrakurikuler: Sekolah dapat menyelenggarakan program ekstrakurikuler yang berfokus pada intrapreneurship, seperti klub kewirausahaan, kelompok diskusi ide bisnis, atau program mentoring antar-siswa. Program ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide bisnis mereka, berkolaborasi dengan sesama siswa yang memiliki minat yang sama, dan mendapatkan bimbingan dari guru atau praktisi bisnis.

Kegiatan Simulasi Bisnis: Sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan simulasi bisnis, di mana siswa dapat memainkan peran sebagai pemilik bisnis, manajer, atau karyawan. Dalam simulasi ini, siswa dapat belajar tentang pengambilan keputusan bisnis, manajemen keuangan, strategi pemasaran, dan manajemen operasional dalam konteks yang aman dan terkendali.

Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri:

Magang dan Kunjungan Industri: Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal untuk menyelenggarakan program magang atau kunjungan industri bagi siswa. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk melihat secara langsung bagaimana bisnis beroperasi, belajar dari para profesional, dan mendapatkan pengalaman praktis dalam lingkungan bisnis nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun