Ruangannya sangat luas dan berplafon kayu tinggi. Dominasi warna kayu nampak jelas terlihat dari perabot, plafon dan kusen pintu jendela. Ruang duduk terbagi menjadi 3 (tiga ) bagian utama yakni teras, ruang tengah ( non AC ) dan ruang dalam ( ber AC ). Biasanya saya memilih duduk di ruang ber AC. Tapi selama pandemik saya selalu memilih ruang tengah yang tanpa AC. Selain paling luas, di situ berderet jendela-jendela berukuran besar. Dengan demikian protokol VDJ ( Ventilasi Durasi Jarak ) bisalah terpenuhi.
Meja kursi tidak semua seragam dan perletakannya juga terkesan bebas. Dengan tidak menekankan keseragaman, kesannya menjadi akrab. Iya nggak ? Seperti meja belajar yang tak terlalu rapi, kesannya lebih manusiawi bukan daripada meja belajar yang cling dan super rapi. Hahaha