Sebagai warga Semarang yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di kota tercinta ini, saya sering diminta menemani teman-teman yang datang berkunjung untuk mencicipi kuliner Semarang. Selain lumpia, bandeng presto dan wingko babat, makanan favorit teman-teman adalah Soto. Padahal saya yakin di kota asal merekapun yang namanya Soto itu banyak dijual. “Beda, soto khas Semarang itu lezat...” begitu kata mereka.
Padahal menurut pengalaman saya mencicipi berbagai soto di kota Semarang, yang terenak di lidah bukan soto Semarang, melainkan Soto Kudus. Itulah kenapa saya selalu mengajak mereka bukan ke ke resto soto yang sudah dikenal umum sebagai ciri khas Semarang tetapi ke kedai soto kegemaran saya, Soto dan Pindang Kudus di jalan Brigjend Katamso ( Majapahit ). Lho kok Kudus, bukan Semarang. Nggak apa-apa, karena bagi saya lebih penting merekomendasikan soal rasa.
Menurut lidah saya, inilah soto terlezat di Semarang, dari sederetan nama besar penjual soto lain. Tidak terlalu terkenal, entah kenapa, tapi rasanya paling pas, bumbunya terasa, kuahnya memakai kaldu asli, porsinya pas mengenyangkan dan harganya masuk akal. Ada lho soto terkenal di Semarang, yang dindingnya dipenuhi bingkai foto artis dan pejabat yang pernah berkunjung, tapi rasanya...alamak...orang Jawa bilang “ gojar gajer” alias tidak berasa. Ada juga yang punya paling banyak cabang tetapi aduh itu soto isinya cuma kuah yang nyaris tidak ada rasa kaldu dan porsinya amit-amit...keciiiiil bak liliput. Hahaha...waktu makan di situ, yang terlintas di pikiran “ Nggak ada ya pak, mangkok yang lebih kecil dari ini ?” Lupakan, yuk simak review saya tentang soto pilihan saya.
Kedai Soto & Nasi Pindang Kudus
Nasi Pindang & Soto Kudus sumber : Dok pribadi
Kedai Soto ini sudah berdiri lama, setidaknya sudah lebih dari 17 tahun. Lokasinya di jalan Brigjend Katamso ( Majapahit), jika dari arah lapangan Simpang Lima, anda tinggal cari jalur ke jalan A.Yani, lalu akan menemui perempatan Bangkong ( di sini juga ada Soto terkenal), lurus saja ke Timur kira-hingga menemui perempatan SMPN 2 Semarang, terus ke Timur kira-kira 200 m. Lokasinya bersebelahan dengan : berturut-turut SMPN 2 Semarang, Panti Marhaen ( Gedung milik PDIP), RM Serba Sambal.
Penjual Soto ini semula hanya penjual soto biasa, menyewa satu sisi halaman dari sebuah rumah. Kemudian ketika rumah itu beralih fungsi menjadi bakery, Jessy Cake & Bakery ( dulunya Jessy'n Cakes, tapi setelah kerjasama usai, pemilik membuat bakery sendiri), soto itu semacam diakuisisi oleh pemilik bakery. Setelah bergabung dengan bakery, kedai soto ini ditata menjadi kedai mungil nan apik. Bersih dan rapi, itu ciri khas mereka. Jadi jangan dibayangkan anda masuk ke kedai soto yang biasanya gelap, kuno.
Ruang Makan
Ruangan makan dibagi dua. Out dan indoor. Outdoor berbentuk seperti selasar panjang yang hanya berbatas pagar dengan halaman parkir. Tanpa jendela kaca. Sehingga persis seperti kita makan di teras rumah. Untuk mengatasi udara Semarang yang luaaaaar binasa panasnya...hehehe...begitu kata teman-teman...pengelola memasang AC standing yang lumayan menyejukkan.
Untuk yang sama sekali tidak suka udara luar, ada ruangan indoor ber AC. Ruangan indoor ini menjadi satu dengan bakery. Hanya dibedakan memakai perbedaan ketinggian lantai saja, tanpa sekat. Jadi selesai makan bisa belanja roti langsung di sebelah. Rotinya sih standar bakery, nggak beda dengan produk bakery lain. Tapi ada satu produk khas Jessy & Cakes yang sangat saya sukai dan belum saya temukan di bakery lain kota Semarang, klappertart. Hmmm....rasanya enak sekali. Sayang nggak punya foto klappertart nya. Tiap kali beli keburu habis dimakan sih. Hehehe.
[caption caption=""]
Balik lagi ke soal kedai Soto. Pengelola kedai ini nampaknya punya selera bagus juga pada disain interior. Semua serba simple, rapi dan natural. Di sepanjang dinding, kita bisa melihat foto-foto kota lama Semarang yang berbingkai sederhana. Yang mencolok, ada satu bingkai berdiri besar berisi foto menara masjid Kudus.
Nah sekarang makanannya. Sesuai namanya, hanya ada 2 jenis hidangan utama di situ. Soto Kudus dan Pindang Kudus. Soto kudus tak ubahnya seperti soto biasa, tetapi dengan kuah yang agak kental, karena kaldu dan ulekan bumbu . Soto kudus ini tidak perlu diberi tambahan kecap, sambal, garam seperti soto- soto lainnya, karena bumbunya memang sudah pas. Ada 2 cara penyajian, nasi putih dipisah, atau dicampur. Saya sih lebih suka dicampur, karena jumlah nasi menjadi tidak terlalu banyak.
Sedangkan nasi pindang itu hampir mirip dengan rawon tapi dengan cita rasa yang agak manis sedikit. Dihidangkan di atas piring yang dialasi daun pisang. Nasi putih sudah dicampurkan. Tapi bisa juga minta disajikan terpisah. Banyak penjual nasi pindang di Semarang hanya saja rasanya rata-rata terlalu manis di lidah. Bagi saya yang tidak suka manis, tentu saja tidak pas. Di kedai ini rasanya paling sesuai. Tapi jujur saja sih, saya tetap lebih memilih Soto Kudus.
Hidangan pendamping tidak berbeda dengan kedai soto lain, sate ayam, sate kerang, sate telur puyuh, tahu dan tempe goreng. Minuman juga mirip dengan yang lain. Satu hal lagi yang saya sukai di kedai ini, semua penyajian rapi dan bersih. Mangkok soto dialasi piring kecil, tidak ada kuah tercecer, gelas minum juga bersih. Kebersihan seperti ini penting lho. Saya paling males jika diberi minuman dalam gelas yang luarnya masih basah tidak dilap kering, mangkok soto dengan kuah berantakan...haisssh...
Harga
Satu lagi yang mesti saya tulis, harga makanan dan minuman. Mungkin karena lokasinya berdekatan dengan sekolah, maka harganya pun sesuai kantong anak sekolah. Murah meriah, tapi nggak murahan. Semangkok soto Kudus hanya seharga Rp.7000,- Nasi Pindang Kudus Rp. 10.000,- Es teh Rp.3000,-, es Jeruk Rp.4000,- dll Jadi jajan soto sendirian dengan Rp.10.000,- sudah cukup kenyang.Untuk sarapan nyaman di perut, untuk makan siang tidak terlalu berat, untuk makan malam cukup menghangatkan.
Yuk Ke Semarang
Saya nggak bermaksud mengiklankan lho, ini cuma sekedar ingin berbagi tempat makan enak. Kasihan kalau melihat teman jauh-jauh datang ke Semarang lalu mengeluh,"Kok Soto Semarang nggak seenak yang kubayangkan ya ?". Atau kecewa karena " Hii...tempatnya kok gelap, jorok begitu sih"....belum lagi "Waah, porsinya kecil, jatuhnya sama saja mahal".
Oh ya, kedai Soto dan Nasi Pindang Kudus ini tidak memiliki cabang lain di kota Semarang. Jadi....yuk ke Semarang, mencicipi soto Kudus dan Nasi Pindang Kudus yang lezat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H