Kata sumpah berarti janji untuk setia. Makna dari sumpah adalah sakral dan dipandang sebagai pengikraran diri seseorang. Kita masih ingat ketika Gajah Mada bersumpah dengan Sumpah Palapanya.
Sumpah Palapa ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, ketika itu Gajah Mada dilantik menjadi Patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka/ 1336 M yang berbunyi, “Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada : “ Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun,ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik ,samana isun amukti palapa”.( http:id.wikipedia.org ).
Sumpah seorang Patih Majapahit yang mempunyai keinginan dan cita-cita yang luhur untuk mempersatukan nusantara. Tekad yang kuat dan dinyatakan dengan sumpah sebelum berhasil menyatukan nusantara dengan tidak akan memakan palapa. Palapa adalah bumbu atau rempah-rempah yang menjadi penikmat masakan. Konon negeri kita dijajah oleh bangsa Eropa karena kaya akan rempah-rempahnya, yang sangat mahal bila dijual di negara mereka. Akhirnya lama-kelamaan mereka menguasai bangsa kita beratus-ratus tahun lamanya sehingga bangsa kita menderita dan terbelenggu kemerdekaannya .
Dengan terkenalnya sumpah palapa ini menjadi inspirasi bagi kaum pemuda dimasa penjajahan,dan mereka menyatakan sumpahnya dengan Sumpah Pemuda .
Kalau kita menengok ke belakang, sejarah mencatat jasa-jasa pemuda yang dengan tulus ikhlas memperjuangkan dengan harta benda, tenaga pikirannya untuk mencapai kemerdekaan. Sumpah Pemuda lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 karena keprihatinan para pemuda atas nasib bangsa yang dijajah oleh bangsa lain. Rakyat tertindas dan sengsara beratus-ratus tahun di bawah cengkraman kaum kolonialis.
Dengan kondisi ketertindasan inilah mendorong para pemuda membulatkan tekad untuk berjuang mengangkat harkat,dan martabat bangsa melalui penggalangan kekuatan moral meskipun dibalik kongres pemuda itu, mereka diawasi oleh polisi Belanda. Tetapi Mohamad Yamin dkk. membulatkan tekad menyampaikan gagasan untuk ‘ bertanah yang satu, bangsa yang satu, dan berbahasa yang satu ‘yaitu Indononesia.
Perjalanan sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah berkat jasa dan tekad pemuda waktu itu, sejarah mencatat ketika terjadinya peristiwa penculikan bapak pendiri bangsa kita ( founding father ) ke Rengasdengklok karena pemuda mempunyai keinginan secepatnya Indonesia diproklamirkan, karena adanya perbedaan paham dari kaum tua yang mencari waktu- waktu yang tepat untuk memproklamirkan negara Indonesia.
Tanpa gerakan pemuda waktu itu, mustahil proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak akan tercipta pada tanggal 17 Agustus 1945 sehingga gerakan pemuda untuk secepatnya Indonesia merdeka sangatlah tepat. Mereka bersatu dari berbagai suku bangsa untuk mendorong supaya kemerdekaan bisa dilaksanakan.
Pemuda adalah orang yang berjiwa muda, yang mempunyai cita-cita atau yang mempunyai harapan penuh dengan semangat yang menggelora. Orang muda yang mempunyai semangat atau berjiwa muda demi pembaruan bangsa. Pandangan orang selalu mengidentikkan pemuda dengan cita- cita yang menggebu-gebu, selalu ingin cepat dalam bertindak terkadang tanpa pikiran yang matang. Itulah jiwa pemuda yang memandang masa depan dengan keinginan yang tidak dimiliki oleh orang tua, karena orang tua terkadang suka membolak-balikan apa yang akan diperbuat, kebanyakan bersikap hati-hati, khawatir menimbulkan gejolak setelah terjadinya keputusan.
Memang, di samping sikap positif itu ada juga sebagian pemuda yang melakukan pergaulan menyimpang dan tidak diharapkan dan berbenturan dengan norma- norma yang ada. Terlepas dari semua pandangan negatif itu, toh pemuda yang merupakan tulang punggung bangsa dimasa yang akan datang, tetap akan menjadi andalan generasi tua, generasi dimana mereka tidak akan memimpin negeri ini lagi.
Banyak pemuda masa kini yang berhasil menjadi pemuda pelopor contohnya menjadi ilmuan di luar negeri, pemuda pelopor lingkungan hidup, ekonomi, kemasyarakatan, dll.
Kini pemuda kita sekarang sedang berada di zona perubahan teknologi terutama teknologi IT yang berkembang kian pesat, sehingga pada masa ini teknologi informasi berbasis digital. Bagi kaum milenial, tidak banyak masalah untuk menghadapinya, mereka dengan cepat bisa beradaptasi dan cepat menerima ilmu yang didapat, tetapi bagi generasi yang tidak muda lagi terjadi keterlambatan karena sensor syaraf dan otot yang lemah.
Dan kini pada peringatan Sumpah Pemuda yang ke- 92, marilah kita jadikan momentum di tahun 2020 ini sesuai tema yang diusung “Bersatu dan Bangkit.”
Pemuda yang bersatu dan tidak berpecah belah sebagai senjata untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan menuju Indonesia yang maju, sedangkan pemuda bangkit adalah para pemuda bergotong royong dalam menghadapi berbagai masalah terutama musibah pada tahun ini adalah pandemi, mendukung upaya pemerintah dalam memerangi covid -19 melalui Pesan Ibu 3M: Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.
Mudah- mudahan Sumpah Pemuda pada masa itu, bisa menjadi Sumpah Pemuda waktu sekarang. Kesakralan Sumpah Pemuda tahun 1928, sangat bergema dalam sanubari dan cita- cita itu mereka. Keinginan mereka terpendam sangat lama yaitu belasan tahun, dengan disertai perjuangan terus menrus dan doa yang dipanjatkan rakyat Indonesia, maka dengan rahmat Allah SWT, akhirnya Indonesia bebas dari belenggu penjajahan.*
Penulis, adalah Kepala SDN Tarunamulya
Pengurus PGRI Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor
Tinggal di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI