Mohon tunggu...
Mamat Arohman
Mamat Arohman Mohon Tunggu... Dosen - Manager LPP Salman ITB

menjadi seorang pendidik dan pembelajar, haus ilmu, serta suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kontribusi Universitas Sali Al-Aitaam di Kelurahan Derwati dalam Program Penanganan Sampah di Kota Bandung

4 Desember 2024   21:01 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kunjungan rumah magot di RW 09 kelurahan Derwati  (Sumber: dokumen pribadi))

Jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat kota Bandung saat ini semakin meningkat. Menurut data dinas lingkungan hidup kota Bandung jumlah sampah yang dihasilkan adalah 1.796,5 ton perhari dan sebagian besar 993 ton diangkut ke TPA Sarimukti. Perharinya rata-rata sampah dari kota Bandung yang diangkut ke TPA Sarimukti kurang lebih 300 ritase, dan untuk mengurangi kapasitas tersebut kota Bandung dikurangi menjadi 140 ritase, untuk itu sampah yang diangkut ke TPA hanya sampah residu saja.

Salah satu upaya penanganan masalah sampah tersebut adalah membuat program kolaborasi bersama antara LLDIKTI 4 bekerjasama dengan DLHK Kota Bandung, melibatkan Perguruan Tinggi Swasta di Bandung Raya untuk mengadakan Program Penanganan Sampah di Kota Bandung. Universitas Sali Al-Aitaam mendapatkan kesempatan terlibat dalam program penanganan sampah di kelurahan Derwati.

Program penanganan sampah ini diawali dengan field study ke kelurahan langsung dengan berdiskusi bersama pihak terkait dikelurahan Derwati. Berdasarkan hasil diskusi tersebut arahannya adalah sasaran edukasi program penanganan sampah akan diberikan ke RW 03, o4, 09, dan 10. Aktivitas kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pemilahan sampah, 2. Pemasangan stiker ke rumah warga yang sudah melakukan pemilahan sampah minimal sampah organik dan Anorganik, 3. Mendata jumlah rumah warga yang sudah melakukan pemilahan sampah.

Banyak hal yang didapatkan dari program penanganan sampah ini, tim juga banyak belajar terkait penanganan sampah organik. Salah satunya kunjungan ke rumah magot, disana tim banyak belajar terkait budidaya magot dan siklus pengelolaan magot, pembuatan Takakura serta metode penanganan sampah organik lainnya. Untuk sampah anorganik penangannya diarahkan pengelolaannya ke Bank Sampah terdekat.

Harapannya dengan program ini kawasan kota Bandung khususnya kelurahan Binaan Derwati jadi kawasan yang bebas sampah.

(kunjungan rumah magot di RW 09 kelurahan Derwati  (Sumber: dokumen pribadi))
(kunjungan rumah magot di RW 09 kelurahan Derwati  (Sumber: dokumen pribadi))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun