Mohon tunggu...
mama pintar
mama pintar Mohon Tunggu... -

Merasuki batin menganti pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kupu-Kupu dan Tantangan MEA

17 Februari 2015   21:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:01 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kecil itu bertanya kepada ibunya, ”Kok a ada kupu-kupu ya bun di jakarta?, di rumah kita juga ga ada, adanya yang tadi bun di Museum”. Gadis kecil itu memandangi Ibunya.

Miris sih, sedih, kenapa ya? apa karena memang belum musim kupu-kupu atau mungkin memang sudah susah ditemukan kupu-kupu di Jakarta?

[caption id="attachment_351618" align="aligncenter" width="460" caption="Kupu-kupu Tersesat ( Source:centralfuturescom )"][/caption]

Kita seperti kupu-kupu di kota besar. Tidak tau apa yang akan terjadi beberapa tahun berikutnya. Apakah bunga yang kita singgahi hari ini masih ada besok?. Apakah tempat kita mencari nafkah hri ini masih ada beberpa tahun berikutnya? Atau kita terleminasi dari rantai makanan? ang kita tahu, kita melakukan apa yang kita lakukan kemarin, seminggu yang lalu, bahkan sebulan yang lalu kita lakukan, kita ulangi. Mungkin dengan tempat dan teman yang berbeda dari tahun lalu.

Kebanyakan kita hanya tahu bagaimana mencari pekerjaan yang “aman” dengan gaji yang lumayan. Kita terpaku untuk investasi dan menabung, tanpa sadar kalo sebenarnya tabungan kita itu ‘dimakan’ inflasi.

[caption id="attachment_351620" align="aligncenter" width="403" caption="Semakin Siap, Semakin Menjadi kaya"]

14241562381167817854
14241562381167817854
[/caption]

Kebanyakan dari kita sibuk menyusun pengelolaan keuangan untuk sebulan kedepan, setahun bahkan 10 tahun ke depan.

Jangan terlalu jauh, tahun ini kita dihadang oleh berita Masyarakat Ekonomi Asia. Bagaimana terjangan dan badai kebebasan pasar akan menghampiri kita. Dunia usaha Indonesia 2015 dihadapkan dengan beberapa tantangan baru, seperti melemahnya nilai tukar rupiah, berbagai kebijakan baru pemerintah, dan persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Pertanyaannya adalah kita punya apa untuk menghadapi nya? Rakit? Kapal? Pesiar atau tidak sama sekali?

Yakinkah kita dengan apa yang kita miliki, yakni perhitungan, pengelolaan keuangan, gaji, skill, pemikiran, strategi kita untuk menghadapi rontoknya dinding-dinding pemisah di negara ASIA, dimana semua nya akan terbebas. Perdagangan, pencari kerja, bisnis dan beberpa aspek lainnya.

Siap kah kita menghadapi MEA? Siapkah kita dengan apa yang kita punya sekarang? Apakah usaha/perusahaan yang kita jalani sekarang bisa menghadapi MEA?

Tidak ada salahnya untuk mampir dan belajar dari pakarnya bagaimana dan apa saja yang harus kita persiapkan sebelum badai itu datang?

itulah yang akan dibahas bersama Iwan Pontjowinoto, Ekonom Indoensia yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun di dunia keuangan Indoensia. Ikut serta dalam seminar dan diskusi ini anak perempuan beliau, yakni Prita Hapsari Ghozie, yang akan berbagi rumus dan formula bagaimana cara menghemat, dan membagi keuangan serta aset kita secara proposional agar tahan lama dan berkembang bahkan saat MEA.

[caption id="attachment_351621" align="aligncenter" width="548" caption="Bapak Serta Putri Yang Akan Berbagi dengan Kita"]

1424156370199535175
1424156370199535175
[/caption]

Mereka setidaknya aka membahas:

Melemahnya nilai tukar Rupiah, analisis, dampak, dan trik menghadapinya.

Kondisi ekonomi makro dan mikro di Indonesia setelah keputusan harga bbm yang fluktuatif, dan bagaimana cara menyikapinya?

Kebijakan-kebijakan baru pemerintah dan potensi dampaknya terhadap investasi di pasar saham, pasar keuangan, dan sektor riil.

Apa dan bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, serta bagaimana cara meningkatkan daya saing di tengah pasar bebas tersebut?

Alternatif investasi apa saja yang menggiurkan di Indonesia untuk tahun 2015?

Pengenalan pengelolaan aset yang baik dan benar.

Pembagian portfolio investasi yang ideal untuk aset di atas 5 Milyar Rupiah.

Menyikapi ketidakpastian kondisi perekonomian nasional dan dunia dengan investasi yang berimbang.

Lebih baik mempersiapkan semuanya agar kita siap tanding, siap dengan apa yang kita punya untuk bersaing dengan luar negeri.

Makanya, tunggu apa lagi? Hadiri Seminar Nasional: Menjadi Lebih Kaya di Tahun 2015, Strategi Cerdas meningkatkan Aset Secara Signifikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun