Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gurindam Haji

3 Agustus 2018   15:11 Diperbarui: 3 Agustus 2018   15:27 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak berdo'a pada illahi,
atas nikmat yang diberi

Shalat boleh dijama' disana,
berdzikir Allah yang  mulya

Bermalam menyiapkan diri,
melawan syaitan laknati.

/8/

Pergi ke Mina di padi hari,
jelang terbit matahari.

Melempar jumrah tujuh kali,
bentuk ibadah kepada illahi.

Penyerahan diri atas perintah Rabbi,  
melempar syaitan sebagai simboli.

Berqurban berbagi kenikmatan,
bersyukur atas rizki ya Rahman.

Rambut dicukur tahallul pertama,
yang haram sudah dibolehkannya.

jika ingin bergaul suami isteri,
tahan dulu sampai halal diberi.  

/9/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun