Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Sang Pejalan

27 Juli 2018   11:00 Diperbarui: 27 Juli 2018   11:10 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai para pejalan pulang,
Engkau berjalan di atas gurun membentang,
Tanpa tanda petunjuk terbilang,
Carilah cahaya terang benderang.

Tak ada tanda yang lalu,
Ke arah mana hendak dituju,
Tersesat janganlah mau,
Carilah petunjuk jalan yg mampu.

Di jalan banyak bisikan,
Tawaran kemilau kenikmatan,
Harta, tahta, seks berkelindan,
Harumnya membuat lupa ingatan.

Sebelum berangkat berjalan,
Kuatkan niat tekad bulatkan,
Jiwa raga diikhlaskan,
Jaga syahwat, mata, lisan sekalian.

Tiga cara jadi pejalan,
Mencintai sang petunjuk jalan,
Bermimpi bertemu sang pejalan,
Bersungguh hati menempuh tujuan.

Wahai para pejalan pulang,
Waktumu tak sepanjang pematang,
Bergegas berkemas hari 'kan petang,
Senja 'kan datang menjelang.

Condet, 19 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun