Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Jambore Change Maker

8 Desember 2010   22:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_79158" align="aligncenter" width="300" caption="Pelepasan burung merpati pada acara Jambore Change Maker We Can Indonesia simbol pelepasan perempuan dari belenggu kekerasan. "][/caption] "Hidup terhormat tanpa kekerasan terhadap perempuan" demikian tulisan baner dan spanduk yang dipasang di sejumlah tempat di bumi perkemahan Ragunan pada jambore change maker We Can Indonesia rabu 8 Desember 2010. Di sudut lain ada juga baner yang di tulis dengan bahasa jawa halus "Kita Saged! Gesang mulya tanpa rudhapeksa tumrap wanodya" tulisan yang intinya sama dengan kalimat "Hidup terhormat tanpa kekerasan terhadap permpuan". Pada jambore ini digelar bazaar para aliansi We Can Indonesia dari berbagai daerah. Ada sejumlah stand dari berbagai daerah yang menggelar kreatifitasnya. Ada yang membuat dengan gambar-gambar tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki, ada yang membuat dengan pendekatan agamis yaitu menuliskan pesan kesetaraan di buku yasin. Ada juga yang membuat tulisan-tulisan di kaos oblong, PIN dan banyak lagi yang dipamerkan di stand jambore ini. Jambore We Can kali ini ada sekitar 150 change maker yang hadir dari berbagai daerah. change maker sebutan untuk orang yang tidak membiarkan dirinya maupun orang lain menjadi korban dan atau pelaku kekerasan, serta menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menolak kekerasan terhadap perempuan. Jambore ini bertujuan untuk menggalang semangat, ekspresi, inisiatif, inspirasi dari change maker We Can Indonesia yang telah melakukan perubahan untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Tujuan yang lain adalah sebagai sarana berbagi strategi, pengalaman dan pengetahuan bagaimana perubahan kecil dari individu-individu yang mampu mendorong perubahan sosial. Peserta jambore ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan change maker dan potensial change maker yang ada di Indonesia. Sampai bulan september 2010, change maker Indonesia berjumlah sekitar 17.970 yang terdiri dari 13.059 change maker perempuan dan 4911 change maker laki-laki. Selain itu, setidaknya ada 1000 individu yang terlibat dalam kegiatan We Can Indonesia.

12918515002000948794
12918515002000948794
Kampanye We Can Indonesia merupakan upaya untuk melakukan perubahan di level individu yaitu perubahan kehidupan yang lebih baik yang terhindar dari kekerasan. Menurut data Komnas Perempuan, Kekerasan Terhadap Perempuan dalam bentuk KDRT, pelecehan dan kekerasan seksual, eksploitasi buruh pekerja migrant, perdagangan perempuan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2007 misalnya, terjadi 25.522 kasus kekerasan terhadap perempuan. Pada tahun 2008 ada peningkatan mencapai 50% lebih yaitu menjadi 54.425 kasus kekerasan terhadap perempuan. Menurut Zohra Andi Baso, salah seorang tim inti Nasional We Can Indonesia, harus ada upaya untuk menekan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan. Upaya tersebut diantaranya dengan melakukan perubahan di level Individu yang diharapkan menjadi change maker dan dapat mengajak minimal 10 orang setiap change maker sehingga akan terus bergulir dan menjadi gerakan sosial untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan untuk hidup lebih terhormat tanpa kekerasan terhadap perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun