Mohon tunggu...
Raja Mamank Septian
Raja Mamank Septian Mohon Tunggu... -

Beda itu kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelantikan Presiden yang Mengukir Sejarah

20 Oktober 2014   21:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:21 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini adalah bagian dari sejarah Indonesia, dimana hari senin 20 Oktober 2014 adalah peralihan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia yaitu pelantikan presiden yang ke- tujuh dan wakil presiden RI yang ke- dua belas. Beliau adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang secara resmi hari ini menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI setelah dilantik oleh ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan.

JOKOWI

Ir. H.Joko Widodo atau yang akrab disapa dengan kata jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 telah mengawali karirnya sebagai pengusaha meubel di Solo, beliau kemudian terjun di dunia politik dengan menjadi wali kota Surakarta pada tahun 2005. Disinilah nama beliau mencuat setelah dianggap berhasil mengubah kota Surakarta menjadi kota pariwisata dan budaya. Karier politiknya semakin melambung tinggi ketika Jokowi berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 dan terus menjadi sorotan media. Akibatnya muncullah wacana untuk mencalonkan beliau sebagai Presiden untuk Pilpres 2014.

Akhirnya, Jokowi kemudian mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan Jusuf kalla dan bertarung dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. Dalam pemilihan presiden 9 Juli, pasangan Jokowi-JK meraih suara 53,15% mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang mengumpulkan 46,85% suara.

JUSUF KALLA

Drs. H. Muh. Jusuf Kalla atau sering disebut JK lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 adalah juga seorang pengusaha yang terkenal di Indonesia Timur. Jk sebelumnya juga pernah menjabat sebagai wakil presiden pada periode 2004-2009 mendampingi presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dalam deklarasiGedung Joang ’45, Jakarta Pusat yang diusung oleh empat partai, yaitu PDI-P, PKB, NASDEM, dan Hanura.

KETEGANGAN POLITIK

Dikabarkan sebelumnya bahwa terjadi ketegangan politik antara kubu KMP (Koalisi Merah Putih) dengan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) akibat hasil Pilpres yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi-JK dengan selisih suara yang sedikit, hanya 6,3%. Dalam hal ini, tentu kubu Prabowo-Hatta yang terkalahkan menganggap proses Pilpres telah terjadi kecurangan. Namun hal tersebut kemudian tidak terbukti setelah melalui proses persidangan dengan melibatkan saksi-saksi.

Setelah proses pertarungan panas tersebut usai, tiga hari sebelum pelantikan, Joko Widodo sebagai presiden terpilih menemui Prabowo Subianto dan kemudian menuai banyak pujian. Disinilah Prabowo menunjukkan sifat ksatria dan kenegarawannya serta Jokowi dengan sifat keramahannya.

Tidak hanya bertemu, Prabowo juga untuk pertama kalinya mengucapkan selamat atas terpilihnya jokowi sebagai presiden dan berjanji akan bersedia hadir pada acara pelantikan presiden di gedung MPR-RI. Sikap Prabowo ini patut diapresiasi, mengingat para pendukung masing-masing kubu telah terdistorsi dan tali persaudaraan telah terpecah belah akibat fanatisme terhadap kandidatnya.

Fenomena menarik tersebut kemudian memunculkan tanggapan dari beberapa tokoh. Salah satunya mantan presiden BJ. Habibie yang dikutip dari Kompas TV menyatakan bahwa gesekan yang terjadi antara jokowi dan Prabowo karena adanya oknum yang sengaja ingin membenturkan kedua kubu. Akibat adanya adu domba tersebut, muncullah persaingan panas yang juga terjadi di masyarakat.

PROSES PELANTIKAN YANG MENCERMINKAN PENDIDIKAN POLITIK YANG BAIK

Senin 20 Oktober 2014, adalah bagian sejarah di kancah perpolitikan Indonesia, karena pertama kalinya kita melihat presiden yanglama dan presiden terpilih bergantian kursi, hal ini juga dilakukan oleh wakil presiden lama dan wakil presiden terpilih serta ibu negara. Pemandangan ini tergambar jelas di media televisi yang menyiarkan secara live pada saat setelah Presiden Indonesia yang ke- tujuh Joko Widodo serta wakilnya Jusuf Kalla membacakan sumpah dan janji presiden/wakil presiden dimana mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempersilahkan Jokowi menduduki kursi presiden. Di sisi lain Boediono juga bertukar tempat dengan Jusuf Kalla . Hal ini tentu menjadi sebuah proses suksesi kepemimpinan yang demokratis.

Bukan hanya itu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang dikenal sebagai rival utama Jokowi pada pemilihan presiden lalu menyempatkan diri menghadiri acara pelantikan tersebut. Padahal sebelumnya banyak yang meragukan kedatangannya, hal ini disebabkan karena adanya kesibukan Prabowo serta sesuatu yang telah kita ketahui bahwa suhu perpolitikan sebelumnya sempat memanas. Ruang MPR seketika bergerumuh dengan standing applause, terjadi standing ovation ketika Prabowo memasuki ruangan pelantikan ini.

Mengawali pidatonya, Jokowi menyapa satu demi satu para tamu kehormatan. Setelah itu Jokowi secara khusus menyapa Prabowo “Yang terhormat rekan dan sahabat saya Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi. Prabowo kemudian berdiri dan memberi hormat kepada Jokowi. Hal serupa juga dilakukan kepada Hatta Rajasa yang kemudian direspon juga oleh Hatta Rajasa dengan berdiri memberi hormat.

Peristiwa yang dijelaskan diatas layaklah kiranya kita masukkan bagian dari sejarah Indonesia dan bisa kita sebut “Inilah Demokrasi indonesia yang Sesungguhnya”. Tak ada lagi lawan, semua adalah kawan yang terbingkai dalam cengkeraman Garuda.

Selamat Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Semoga dapat memajukan negara tercinta ini. Majulah Indonesiaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun