Kalau mau jalan-jalan di Jepang pada ke mana sih? Disneyland di Tokyo? Kuil kuil di Kyoto? Atau Universal Studios di Osaka? Ya, boleh boleh aja sih ke sana. Tapi, berhubung saya ini tinggalnya jauh dari kota kota yang disebutkan tadi, dan enggak punya uang juga buat nyambangin-nya, mending jalan-jalan yang deket deket aja ya. Saya ini tinggal di Prefektur Aichi, kota Kariya. Aichi itu adanya di Jepang Tengah, ibukotanya Nagoya. Aichi kurang terkenal di kalangan wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang. Makanya kotanya dilewatin aja gitu. Orang orang pasti inginnya Tokyo-Kyoto-Osaka. Betul? Padahal dari Tokyo kalau mau ke Kyoto atau Osaka lewat Nagoya loh. Kapan kapan mampir ya, singgah dulu. Hehehe. Kalau bosan dengan tempat wisata itu itu aja, coba deh refreshing jalan-jalan ke taman kota. Gratis enggak bayar. Tiap kota pasti ada taman kotanya. Dan taman di Jepang selalu ramah anak. Ada tempat bermain anak, mau main sepuasnya juga enggak ada yang ngelarang. Bahkan ada taman yang ada kebun binatang kecilnya seperti di Higashi Koen, Okazaki. Kapan kapan saya ceritain ya. Sekarang, saya mau cerita tentang Desa Bahagia. Hah, apaan tuh? Bahasa Jepangnya Shiawase Mura. Arti bahasa Indonesianya Desa Bahagia. Datang ke sini beneran bisa bikin bahagia? Hahaha. Yuk kita buktikan! :) Walaupun namanya "desa", tapi ini bukan desa beneran. Ini sebenarnya nama taman (Park) yang ada di wilayah Aichi, kota Tokai. Tamannya luaaass banget. Selain taman, ada kolam renang air hangat (indoor), dan tempat fitness, juga restoran. Enak banget tempatnya. Kami sih niatnya jalan-jalan aja. Enggak pengen berenang. Kapan-kapan deh, kalau Nisa udah agak gedean, ajarin berenang. Memasuki taman ini, saya disambut oleh pohon-pohon rindang. Lebih mirip hutan kecil saya kira. Parkirnya cukup luas, dan gratis. Jadi, jalan-jalan ke taman ini tidak dipungut biaya. Kecuali kalau mau berenang dan fitness, tentu ada tarifnya sendiri. Masuk ke dalam, ternyata ada danau. Keliling taman ini cukup bikin capek ternyata. Lumayan lah buat olahraga. Tapi, enggak rugi kok, karena sepanjang perjalanan saya selalu menemukan sesuatu yang menarik. Pohon-pohon yang sejuk bikin perasaan adeeeem. Rasanya rileks dan entah kenapa beneran jadi bahagia, loh. Hahaha. Apalagi si Nisa tuh, seneng banget karena banyak mainan anak-anaknya. Jepang bener-bener concern sama taman. Walaupun cuma taman kota yang bisa dinikmati gratis oleh warganya, penataan tamannya enggak main-main. Semua tertata indah seperti layaknya tempat wisata berbayar. Sepertinya Dinas Pertamanannya benar benar bekerja. Enggak tahu deh kalau Dinas Pertamanan di Jakarta. Husss! Kalau ke sini pas musim sakura, pasti lebih keren deh. Soalnya banyak banget pohon sakura di sini. Sayang waktu itu saya ke sini sudah lewat bulan April, sakuranya sudah berganti daun. So, enjoy the park! [caption id="attachment_310996" align="aligncenter" width="538" caption="Penampakan danau Shiawase Mura. Ada yang mancing juga. ^_^"][/caption] [caption id="attachment_310998" align="aligncenter" width="407" caption="Patung Buddha besar yang saya temukan di Shiawase Mura. :)"]
[caption id="attachment_311003" align="aligncenter" width="406" caption="Pojok main anak-anak"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H