Kedua, mungkin karena ingin supaya kabinetnya lengkap diisi dengan orang-orang bekas, sebab wakil presidennya pun, Jusuf Kalla, adalah orang bekas, yaitu bekas wapresnya SBY.
Ketiga, ada kemungkinan ‘’naluri kolektor’’ Jokowi yang menyukai barang-barang bekas cukup besar, sama besarnya dengan naluri Jusuf Kalla yang pedagang sehingga suka dagang jabatan.
Keempat, momentum yang dipilih Jokowi untuk melantik kabinet terbarunya bertepatan dengan peristiwa berdarah yang bukan hanya menyebabkan hilangnya nyawa manusia, tetapi juga berbuntut dengan kerusuhan sosial di sejumlah tempat di Jakarta, yaitu peristiwa 27 Juli.
Seperti diketahui Sabtu 27 Juli 1996 adalah momentum peristiwa mengerikan yang terjadidi kantor DPP PDIP (waktu itu masih bernama PDI) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, yang membekaskan trauma yang mendalam bagi masyarakat dan terutama para korban.Â
Apakah tanggal 27 Juli itu dipilih Jokowi karena masih berhubungan dengan sifat Jokowi yang menyukai hal-hal yang bekas-bekas dan kejadian-kejadian berdarah atau nostalgia masa lalu yang gelap dan kelam… ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H