Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dara Cinta Yusuf

20 Desember 2022   14:56 Diperbarui: 20 Desember 2022   15:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DARA CINTA YUSUF

Di kemurnian Cinta bilangan atau usia tidak ada adanya.

ketika Usia melahap jasad julaikha ; ia terhuyung huyung bagai anjing gila di pinggiran kota yang terus mengaung Ketika Cinta meninggi bak Purnama.

Baca juga: Cinta yang Merdeka

Nampaklah di penglihatan Yusuf kilauannya di atas air laksana punggok coklat tua.

Bagai gemerincing lonceng istana

Sang raja berkata : Wahai dua insan pilihanku inilah saat yang gembira.

Sepercik air dari jemri indahnya mengangkat mutiara dari kedalaman Cinta. 

Oh julaikha...

Oh julaikha...

Baca juga: Musyawarah Ombak

Oh julaikha...

kau terlahir kembali dari rahim cinta bagai dara.

"Engkau tahu, Perlu waktu bagi Rusa menumpahkan Darah untuk mencium harum Kasturi"

by
Maman Abdurohman

Edisi Bilba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun