CINTA DIPUNGGOK COKLAT TUA
"Di kemurnian Cinta bilangan atau usia tidak ada adanya, ketika Usia melahap jasad julaikha ; ia terhuyung huyung bagai anjing gila di pinggiran kota yang terus mengaung Ketika Cinta meninggi bak Purnama, nampaklah di penglihatan Yusuf kilauannya di atas air laksana punggok coklat tua. Bagai gemerincing lonceng istana, Sang raja berkata : Wahai dua insan pilihanku inilah saat yang gembira. Sepercik air dari jemari indahnya mengangkat mutiara dari kedalaman Cinta. Oh julaikha... kau terlahir kembali dari rahim cinta bagai dara."
"Engkau tahu, Perlu waktu bagi Rusa menumpahkan Darah untuk mencium harum Kasturi"
by
Abdurohman As Sani
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI