Mohon tunggu...
mamak sutamat
mamak sutamat Mohon Tunggu... -

Pensiunan wartawan Kompas setelah hampir 35 tahun bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Deta Meraih Hadiah Penyanyi Muda Berbakat

1 Oktober 2012   04:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:25 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_201956" align="aligncenter" width="529" caption="Deta pada final IVC diiringi piano. Foto Jan van de Ven"][/caption] SOPRANO Indonesia Bernadeta Astari (Deta 24 th) meraih hadiah sebagai Penyanyi Muda Berbakat dalam Kompetisi Vokal Internasional ke-49 di s'Hertogenbosch, Belanda, Minggu malam (30/09). Ia berbagi hadiah 3.500 euro dengan Maria Fiselier (24 th) mezzo sopran dari Belanda karena dewan juri menilai keduanya mempunyai potensi yang sama. Hadiah dari Propinsi Brahant Utara ini diberikan kepada peserta usia 25 tahun ke bawah yang mencapai semifinal atau final. Juara Utama berhadiah 10.000 euro diraih Nadine Koutcher (29 th), soprano asal Belarus. Ia sekaligus meraih penghargaan Jeroen Bosch Prize (untuk penghayat lagu wajib terbaik) dan Rabobank Audience Prize yang ditentukan para penonton. Sebagaimana kasus Deta, untuk Jeroen Bosch Prize, Nadine harus berbagai hadiah dengan Peter Gijsbertsen (29), tenor asal Belanda. Republik Belarus terletak di tengah Negara Rusia, Ukraina, Polandia, Lithuania, dan Latvia, berpenduduk sekitar 9,5 juta yang mayoritas beragama Kristen Ortodok dan Roma Katolik. Hadiah untuk finalis "all-round" (Arleen Auger Prize) diraih penyanyi bariton asal Amerika, John Chest (27 th). Juara kategori opera dimenangkan soprano Gulnara Shafigullina (27th - Rusia), kategori tembang puitik dimenangkan Peter Gijsbertsen Sedangkan juara kategori oratorio adalah Dashon Burton (30 th) penyanyi bariton asal Amerika. Satu hadiah lagi The Staetshuys Fonds Prize, diberikan kepada Peter Gijsbertsen. Malam final International Vocal Competition (IVC) ke-49 diikuti 10 penyanyi, diiringi Brabant Philharmonic Orchestra di bawah pimpinan David Parry, berlangsung di Theater aan de Parade, 's-Hertogenbosch. Kompetisi dua tahunan ini diikuti 242 peserta dari 40 negara. Pada babak penyisihan tinggal 58 peserta, babak semifinal 19, dan final 10 orang. Final dilakukan dalam dua tahap, diiringi piano saja dan diiringi orchestra. Bernadeta Astari penyanyi Indonesia pertama yang berhasil mengikuti kompetisi internasional ini. Dan IVC ini baginya merupakan pengalaman pertama mengikuti kompetisi internasioanl antarpenyanyi. Pada tahun 2007 ia memenangkan hadiah Prinses Christina Concours untuk mahasiswa tingkat sarjana dan tahun 2012 memenangkan Dutch Classical Talent 2012 (Het Debuut) untuk tingkat master. Keduanya bukan kompetisi yang diikuti penyanyi saja tetapi bercampur dengan para pemusik. Deta kelahiran Jakarta 1988, pernah bergabung dengan Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI) pimpinan Aida Swenson dan Batavia Madrigal Singers (BMS) pimpinan Avip Priatna. Pada masa kecilnya ia belajar menyanyi di Sanggar Sangrila pimpinan Maria Tanzil, kemudian di Yayasan Musik Jakarta dibimbing Michele dan di Yayasan Pendidikan Musik dibimbing Aning Katamsi, terakhir dibawah didikan Avip Priatna hingga menjelang studi ke Belanda. Selepas SMU Gonzaga tahun 2006 ia mengambil gelar sarjana dan master bidang musik di HS voor de Kunsten, Utrecht, Belanda. Kini Deta belajar sambil bekerja di Opera Studio Nederland, Amsterdam.*** (Bahan: www.ivc.com/ Foto Jan van de Ven)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun