[caption id="attachment_80617" align="aligncenter" width="480" caption="Oseng-oseng Japrika Hari Ibu ©Mamak Ketol"][/caption] Okra, aku mengenangmu. Ketika aku masak Oseng-oseng Japrika hasil kreasiku sendiri. Tentu saja aku teringat dengan jemarimu yang lentik dan indah. Itu karena orang Amerika yang kadang menyebutmu dengan Lady’s Fingers. Aku menambahkannya dalam masakanku karena aku sangat menyukaimu Okra. Okra, aku mengenangmu. Sewaktu kau di Inggris, kau selalu menoleh kalau dipanggil Bhindi. Dan kau pun tidak mempermasalahkan kalau namamu ditulis Bhendi. Iiiih … seperti berbendi-bendi ke Surabaya aja, batinku sambil tersenyum kecil. Aku teringat dengan mata bulatmu yang memandang pria yang bernyanyi di pub malam itu dengan penuh kagum. Okra, aku mengenangmu. Ketika teman kita yang dari Nigeria berseru Okuru saat melihatmu di pasar kaget. Aku pikir dia menyebutkan sesuatu dalam bahasa Jepang, tapi ternyata dia menyebut namamu dalam bahasa Igbo. Okra, aku mengenangmu. Sewaktu orang-orang di Prancis sekarang mempersingkat nama daerahmu seperti Kingombo, Guingombo dan Tchingombo menjadi Gombo saja. Gombo sudah menjadi teman makan masyarakat Bantu. Sementara di Portugal namamu adalah Quiabo. Okra, aku mengenangmu. Ketika popularitasmu membuat orang-orang dari wilayah Selatan dan Tenggara Eropa memanggilmu dengan nama kesayangan Bamya atau Bamija. Di Asia barat pengucapan namamu tak banyak berbeda, hanya penulisannya saja: Bamia atau Bamya. Okra, aku mengenangmu. Ketika kau mengatakan bahwa aku, teman senegaramu adalah satu-satunya yang kau cintai. Kau berhasil menyakinkanku, bahwa kau sudah menolak lamaran lelaki berkulit “putih” itu. Saat itu aku begitu ragu, seberapa serius pertemananmu dengan lelaki-lelaki dari negeri seberang itu. Sampai-sampai “bule” itu mau serta-merta melamarmu? Maafkan aku atas kelancanganku, Okra. Mungkinkah kau mengarang cerita itu … agar gengsimu naik di mata orang-orang sekampung? Atau … mungkin aku yang kurang sensitif dan tidak proaktif untuk melamarmu? Okra, aku mengenangmu. Tapi … aku tak lagi memerlukan sepatah katapun darimu. Aku sudah memperolah jawabannya.
Sumber: Gduwen @Youtube
Jambalaya Okra, aku mengenangmu. Ketika kuputar kembali piringan hitam tua ini. Suara Hank Williams melantunkan Jambalaya On the Bayou. Goodbye Joe, he gotta go, me oh my oh He gotta go pole the pirogue down the bayou His Yvonne, the sweetest one, me oh my oh Son of a gun we’ll have big fun on the bayou Selamat jalan Joe, engkau harus berangkat dan mengarungi hidupmu yang baru Menikahi Yvonne buah hatimu yang memikat Pesta meriah sudah disiapkan untukmu Jambalaya and a crawfish pie and file gumbo Cause tonight I'm gonna see my ma cher amio Pick guitar fill fruit jar and be gay-o Son of a gun we'll have big fun on the bayou Jambalaya, crawfish pie dan filé gumbo tersedia Untuk merayakan kebersamaan Joe, dan Yvonne pujaannya Petikan meriah suara gitar dan minuman beralkohol menciptakan suasana yang riang gembira dan afdol Thibodaux, Fontaineaux, the place is buzzin’ Kinfolk come to see Yvonne by the dozen Dress in style, they go hog-wild, me oh my oh Son of a gun we’ll have big fun on the bayou Ruangan pesta terlihat gemerlap dan meriah Dihadiri keluarga mempelai pria dan wanita Semua mengagumi pakaian yang dikenakan pengantin wanita Hadirin pun memakai pakaian terbaik mereka dan siap untuk berpesta-pora Settle down far from town, get him a pirogue And he’ll catch all the fish in the bayou Swap his mon to buy Yvonne what she need-o Son of a gun we’ll have big fun on the bayou Pengantin baru akan tinggal di luar kota, di tepian sungai Joe akan bekerja keras dengan memancing ikan segar Dan menghidupi Yvonne dengan sepenuh hati Mengarungi hidup baru dalam kapal mereka yang tidak begitu besar Okra, aku mengenangmu. Pada saat Jambalaya dirilis pertama kali pada tahun 1952. Syair lagu ini memang dikarang Williams bersama Moon Mullican. Namun di atas kertas hanya nama Williams yang dicantumkan sebagai penulis liriknya. Meskipun dibelakang, Mullican tetap memperoleh royalti. Lagu yang melodinya diadaptasi dari lagu rakyat Cajun French berjudul Grand Texas ini bercerita tentang dirimu, Okra. Tentang jatuhnya engkau dalam pelukan pemuda Texas itu, dan sebagai bahan masakan khas Creole dan Cajun. Meskipun syairnya diubah, Jambalaya tetap mempertahankan tema Louisiana dalam lagu tersebut. Bahasanya pun dibiarkan campur aduk dan sedikit maksa agar dapat berima dengan indah. Okra, aku mengenangmu. Ketika orang-orang di Louisiana menamakanmu Gumbo. Tentu saja engkau menjadi primadonanya juga. Secara tak langsung aku turut mempromosikan Gumbo yang kini sudah menjadi ikon budaya Louisiana seperti halnya jazz atau the bayou. Meskipun tak ada yang bisa memastikan apakah Gumbo ini asli dari Cajun atau Creole, ada rekaman yang mencatat bahwa penjelajah Prancis C.C. Robin pernah menikmati Gumbo di Acadian Coast, Louisiana pada tahun 1803. Betje Black Klier dalam bukunya Pavie in The Borderlands: The Journey Of Theodore Pavie to Louisiana and Texas in 1829-1830 berkisah tentang pengalamannya makan Gumbo. Okra aku mengenangmu. Ketika pada tahun 1885 ada sejumlah penulis yang menyakini bahwa Gumbo adalah kuliner khas komunitas African-American. Apabila orang Prancis menerapkan konsep roux, suku Indian Choctaw menciptakan filé powder sebagai bahan pengental Gumbo. Kau selalu hadir dalam masakan tersebut. Walaupun Gumbo dapat dimakan dimana dan kapan saja, ada tradisi khusus dimana Gumbo menjadi primadona. Di Louisiana, Gumbo disantap pada acara Réveillon, yaitu makan malam yang panjang pada Hari Natal atau Tahun Baru. Gumbo menjadi sajian wajib pada acara karnaval Mardi Gras di New Orleans. Sementara di Cajun, Gumbo adalah makanan yang hadir pada hari-hari libur. [caption id="attachment_80609" align="aligncenter" width="480" caption="Okra ©Mamak Ketol"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H