Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopdar Daun Pelangi

6 Oktober 2010   02:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_280122" align="aligncenter" width="480" caption="Me-Jing-Ku-Hi-Ru-La-Ngu ©Mamak Ketol™"][/caption] Si Merah, si Kuning, dan si Hijau … Saling memandang, dan saling terpukau Ternyata masih ada banyak warna yang kemilau Terhampar dihadapanku me-jing-ku-hi-ru-la-ngu Di kopdar Kompasiana yang biru The falling leaves Drift by the window The autumn leaves All red and gold Satu-persatu Ke bumi, luruh dedaunan itu Tak ada lagi ragu Merah, keemasan menanti musim salju I see your lips The summer kisses The sunburned hands I used to hold. Kuingat-ingat perkataan di tulisanmu Kini kudengar setiap kata yang keluar dari mulutmu Ada yang sejalan dan konsisten, ada yang semu Semua menjadi pemahaman baru Tak peduli apakah daun itu segar atau layu Selebar daun kelor, atau daun ubi kayu Karena orang lebih menilai perbuatanmu Dibanding bentuk fisik, dan kata-kata manismu [caption id="attachment_280131" align="aligncenter" width="480" caption="Penggalan lirik lagu "Autumn Leaves". Fotonya ©Mamak Ketol™"][/caption] Sarimin duduk termangu Menunggu Pak Mantri periksa “anu” Duh aduh sungguh terlalu Sarimin dikatakan “banci” dan kemayu? Si Cemen menangis sendu Sudah berwindu-windu Rencana demi rencana menjadi prioritas nomor satu Perlahan-lahan memudar satu persatu STC, BakSos, dan rencana menerbitkan buku Sudah berjalan, namun nyaris menemui jalan buntu Mutiara hilang, tenggelam dikeroyok proyek buku baru Mudah-mudahan tak menjadi batu Pemuka agama, pakar seks, penebar bahasa kasih yang sekarang lebih giat berdoa pun akhirnya berseru: Kalau Tuhan memberi restu Akan lancar dan laju Seluruh rencanamu! Pak Admini mungkin bukan tokoh yang patut ditiru Punya traktor Pentium satu Lelet seperti ulat bulu Hujan hadiah jadi hujan makian dengan tanda seru! Di pojok dada si Citra bergemuru(h) Pohon tinggi kerap ditiup bayu Kalau pencitraan menjadi rancu Salahkah penonton yang menggelitikmu? Hai Sarimin, monyet berbulu Coba lihat permukaan air di kolam itu Sudahkah kau lihat wajahmu? Sesungguhnya … itulah WARNAMU.

Lagu: Les Feuilles Mortes (Autumn Leaves) Lisa Ono Sumber: curumina1 - You Tube Catatan: 1. Artikel terkait: "Sharing Connecting" dengan Daun Pelangi 2. Kalimat yang bercetak miring adalah penggalan terjemahan lagu "Les Feuilles Mortes" dalam bahasa Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun